Kajian khusus muslimah kali
ini bertema hijrah, dan dipandu oleh Ustaz Armedi Raharja. Akhir-akhir ini
kata-kata hijrah sering sekali muncul di berita-berita, seperti hijrah
finansial, hijrah para artis, hijrah produk, dan hijrah-hijrah yang lainnya. Hijrah,
apa sebenarnya hijrah itu?
Sebelum membahas lebih
jauh tentang apa itu hijrah, ada baiknya kita bertanya pada diri sendiri,
apakah kita sudah melaksanakan semua perintah Allah dengan baik dan benar? Sudahkah
kita menjauhi larangan-larangan Allah? Atau kita masih melanggar apa-apa yang jelas-jelas
dilarang oleh Allah? Padahal setiap perbuatan maksiat yang kita lakukan pasti
akan ada konsekuensinya.
Kadangkala ketika tertimpa
suatu musibah, kita menyalahkan keadaan atau menyalahkan orang lain. Lantas pernahkah
kita mengoreksi diri sendiri, jika musibah yang kita terima semata-mata karena dosa
yang pernah kita buat.
Namun, bukan hal yang
sulit bagi Allah memberikan suatu hidayah kepada hamba-Nya. Dan ketika hidayah
itu datang kepada seseorang, itu adalah sebuah nikmat, karena datangnya hidayah
adalah bentuk cinta Allah kepada hamba-Nya. Berhijrah adalah salah satu bentuk
hidayah Allah.
Hijrah, secara harfiah
berarti meninggalkan. Hijrah secara pengertian memiliki dua makna.
Yang
pertama ‘Hijrah Fisik’ yang memeiliki makna berpindah
tempat dari suatu wilayah yang banyak fitnah, ke wilayah yang lebih baik.
Yang
kedua adalah ‘Hijrah Maknawi’ yang memiliki makna
meninggalkan segala macam kemaksiatan untuk menuju ketaatan dan berjanji tidak
kembali kepada kemaksiatan tersebut. Seperti sabda Rasulullah, “Orang-orang
yang berhijrah dengan sesungguhnya adalah orang-orang yang meninggalkan apa-apa
yang dilarang Allah” (HR. Bukhari Muslim).
Tak sedikit dari
saudara, teman, sahabat, atau keluarga kita yang masih kebingungan tentang bagaimana
cara untuk mulai berhijrah. Berikut langkah-langkah yang perlu kita lakukan untuk berhijrah.
Langkah pertama,
taubatan nasuha. Yaitu dengan memohon ampunan hanya
kepada Allah azza wa jalla. Yakinlah bahwa Allah Maha Pengampun. Allah mampu
mengampuni segala dosa hamba-hamba-Nya, kecuali satu, dosa syirik. Seperti yang
tertulis dalam QS A Zumar: 53 yang artinya, “Katakanlah: "Hai
hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Cara melakukan taubatan
nasuha yaitu :
1.
Menyesali segala bentuk kemaksiatan yang
pernah kita perbuat,
2.
Berhenti melakukan kemaksiatan,
3.
Berazam (bertekad) kuat,
4.
Mengganti kemaksiatan dengan perbuatan
baik,
5.
Menuntaskan tanggungan (jika berkenaan
dengan hubungan antara sesama manusia), misalnya dengan meminta maaf,
mengembalikan haknya, dan membicarakan kebaikan-kebaikannya.
Langkah kedua, hijrah
ikhlas karena Allah. Selalu luruskan niat perbuatan
kita karena Allah. Jangan melakukan hijrah karena manusia. Jikalau demikian,
seiring dengan berjalannya waktu perbaiki niat kita hanya karena Allah.
Langkah ketiga,
bersabar. Jika sudah berhijrah, bukan berarti
kita akan terbebas dari ujian ataupun cobaan hidup. Allah pasti akan menguji
hamba-hamba-Nya, karena sesungguhnya Allah ingin mengetahui kesungguhan kita
dalam berhijrah. Dan seorang hamba yang taat, akan bersabar dari segala macam ujian
yang ditimpakan oleh Sang Khalik.
Langkah keempat,
mencari komunitas-komunitas yang positif. Karena seseorang
itu tergantung dengan siapa dia bergaul, maka dari itu carilah tempat-tempat yang mendukung kita
untuk tetap istikamah dalam berhijrah, misalnya rutin mengikuti kajian-kajian
ilmu (majelis taklim).
Langkah kelima, mencari
ustaz yang terpercaya dan mumpuni ilmu agamanya.
Kita perlu mencari ilmu syariah dari ustaz yang benar-benar memahami ilmu
agamanya, Jadi perlu berhati-hati jangan sampai kita salah dalam menimba ilmu
agama.
Langkah keenam, membuat
skala prioritas. Hal utama yang kita lakukan setelah
berhijrah adalah membenahi tauhid dan akidah. Kemudian dilanjutkan memperbaiki
hal-hal yang lainnya.
Langkah ketujuh,
mencari tau sebab-sebab orang masuk neraka.
Sebab seseorang masuk neraka adalah karena dua hal, yaitu:
1.
Fitnah subhat, orang yang tidak mengetahui
halal-haram atau tidak mengetahui baik-buruk, serta orang yang melakukan ibadah,
namun salah dalam mengerjakannya
2.
Fitnah syahwat, orang yang telah
mengetahui kebenarannya, namun masih melakukan kemaksiatan
Langkah terakhir, memperbanyak
doa kepada Allah azza wa jalla. Tiada Tuhan yang wajib
kita sembah selain Allah, Dialah yang Maha Mengabulkan doa-doa kita. Allah yang
Maha Mengetahui isi hati kita, jadi teruslah berdoa kepada Zat yang Maha
Membolak-balikkan hati manusia agar selalu berada di jalan-Nya.
Berhijrah bukan hanya
sekadar meninggalkan kemaksiatan saja, tetapi kita dituntut untuk tidak kembali
lagi kepada kemaksiatan. Mari berhijrah di segala aspek kehidupan secara kafah.
Allah telah menjanjikan ampunan dan mengganjar surga bagi siapa saja yang mau
berhijrah.
Mari berhijrah, dengan
berhijrah in syaa allah kita akan menemukan ketenangan hidup. Jangan menunda-nunda
untuk berhijrah, semakin lama kita menundanya akan semakin keras hati kita. Semoga
Allah, Maha Pemberi Karunia, memberikan kemudahan jalan bagi orang-orang yang
berhijrah. Wallahu’alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar