Jumat, 14 Februari 2020

BERHIJRAH, DARIMANA AKU HARUS MEMULAINYA?

Kajian khusus muslimah kali ini bertema hijrah, dan dipandu oleh Ustaz Armedi Raharja. Akhir-akhir ini kata-kata hijrah sering sekali muncul di berita-berita, seperti hijrah finansial, hijrah para artis, hijrah produk, dan hijrah-hijrah yang lainnya. Hijrah, apa sebenarnya hijrah itu?

Sebelum membahas lebih jauh tentang apa itu hijrah, ada baiknya kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita sudah melaksanakan semua perintah Allah dengan baik dan benar? Sudahkah kita menjauhi larangan-larangan Allah? Atau kita masih melanggar apa-apa yang jelas-jelas dilarang oleh Allah? Padahal setiap perbuatan maksiat yang kita lakukan pasti akan ada konsekuensinya.

Kadangkala ketika tertimpa suatu musibah, kita menyalahkan keadaan atau menyalahkan orang lain. Lantas pernahkah kita mengoreksi diri sendiri, jika musibah yang kita terima semata-mata karena dosa yang pernah kita buat.

Namun, bukan hal yang sulit bagi Allah memberikan suatu hidayah kepada hamba-Nya. Dan ketika hidayah itu datang kepada seseorang, itu adalah sebuah nikmat, karena datangnya hidayah adalah bentuk cinta Allah kepada hamba-Nya. Berhijrah adalah salah satu bentuk hidayah Allah.

Hijrah, secara harfiah berarti meninggalkan. Hijrah secara pengertian memiliki dua makna.
Yang pertama ‘Hijrah Fisik’ yang memeiliki makna berpindah tempat dari suatu wilayah yang banyak fitnah, ke wilayah yang lebih baik.

Yang kedua adalah ‘Hijrah Maknawi’ yang memiliki makna meninggalkan segala macam kemaksiatan untuk menuju ketaatan dan berjanji tidak kembali kepada kemaksiatan tersebut. Seperti sabda Rasulullah, “Orang-orang yang berhijrah dengan sesungguhnya adalah orang-orang yang meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah” (HR. Bukhari Muslim).

Tak sedikit dari saudara, teman, sahabat, atau keluarga kita yang masih kebingungan tentang bagaimana cara untuk mulai berhijrah. Berikut langkah-langkah yang perlu kita lakukan untuk berhijrah.

Langkah pertama, taubatan nasuha. Yaitu dengan memohon ampunan hanya kepada Allah azza wa jalla. Yakinlah bahwa Allah Maha Pengampun. Allah mampu mengampuni segala dosa hamba-hamba-Nya, kecuali satu, dosa syirik. Seperti yang tertulis dalam QS A Zumar: 53 yang artinya, “Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Cara melakukan taubatan nasuha yaitu :
1.        Menyesali segala bentuk kemaksiatan yang pernah kita perbuat,
2.        Berhenti melakukan kemaksiatan,
3.        Berazam (bertekad) kuat,
4.        Mengganti kemaksiatan dengan perbuatan baik,
5.        Menuntaskan tanggungan (jika berkenaan dengan hubungan antara sesama manusia), misalnya dengan meminta maaf, mengembalikan haknya, dan membicarakan kebaikan-kebaikannya.

Langkah kedua, hijrah ikhlas karena Allah. Selalu luruskan niat perbuatan kita karena Allah. Jangan melakukan hijrah karena manusia. Jikalau demikian, seiring dengan berjalannya waktu perbaiki niat kita hanya karena Allah.

Langkah ketiga, bersabar. Jika sudah berhijrah, bukan berarti kita akan terbebas dari ujian ataupun cobaan hidup. Allah pasti akan menguji hamba-hamba-Nya, karena sesungguhnya Allah ingin mengetahui kesungguhan kita dalam berhijrah. Dan seorang hamba yang taat, akan bersabar dari segala macam ujian yang ditimpakan oleh Sang Khalik.

Langkah keempat, mencari komunitas-komunitas yang positif. Karena seseorang itu tergantung dengan siapa dia bergaul, maka dari itu  carilah tempat-tempat yang mendukung kita untuk tetap istikamah dalam berhijrah, misalnya rutin mengikuti kajian-kajian ilmu (majelis taklim).

Langkah kelima, mencari ustaz yang terpercaya dan mumpuni ilmu agamanya. Kita perlu mencari ilmu syariah dari ustaz yang benar-benar memahami ilmu agamanya, Jadi perlu berhati-hati jangan sampai kita salah dalam menimba ilmu agama.

Langkah keenam, membuat skala prioritas. Hal utama yang kita lakukan setelah berhijrah adalah membenahi tauhid dan akidah. Kemudian dilanjutkan memperbaiki hal-hal yang lainnya.

Langkah ketujuh, mencari tau sebab-sebab orang masuk neraka. Sebab seseorang masuk neraka adalah karena dua hal, yaitu:
1.        Fitnah subhat, orang yang tidak mengetahui halal-haram atau tidak mengetahui baik-buruk, serta orang yang melakukan ibadah, namun salah dalam mengerjakannya
2.        Fitnah syahwat, orang yang telah mengetahui kebenarannya, namun masih melakukan kemaksiatan

Langkah terakhir, memperbanyak doa kepada Allah azza wa jalla. Tiada Tuhan yang wajib kita sembah selain Allah, Dialah yang Maha Mengabulkan doa-doa kita. Allah yang Maha Mengetahui isi hati kita, jadi teruslah berdoa kepada Zat yang Maha Membolak-balikkan hati manusia agar selalu berada di jalan-Nya.

Berhijrah bukan hanya sekadar meninggalkan kemaksiatan saja, tetapi kita dituntut untuk tidak kembali lagi kepada kemaksiatan. Mari berhijrah di segala aspek kehidupan secara kafah. Allah telah menjanjikan ampunan dan mengganjar surga bagi siapa saja yang mau berhijrah.

Mari berhijrah, dengan berhijrah in syaa allah kita akan menemukan ketenangan hidup. Jangan menunda-nunda untuk berhijrah, semakin lama kita menundanya akan semakin keras hati kita. Semoga Allah, Maha Pemberi Karunia, memberikan kemudahan jalan bagi orang-orang yang berhijrah. Wallahu’alam.

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” 
(QS Al Baqarah: 218)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar