Sabtu, 30 November 2019

BTS : FROM ZERO TO HERO


Siapa penggemar Kpop yang tak mengenal BTS. Bangtan Sonyeondan, atau Bangtan Boys, atau akrabnya dikenal sebagai BTS adalah boygrup dari Korea Selatan yang terdiri dari sekumpulan anak muda berjumlah 7 orang. BTS merupakan boygrup di bawah naungan BigHit Entertainment yang didirikan oleh Hitman Bang (Bang Shi Hyuk). Melalui tangan dinginnyalah, Kim Nam Joon (RM), Kim Seokjin (Jin), Min Yoongi (Suga), Jung Hoseok (J.Hope), Park Jimin, Kim Taehyung (V), Jeon Jungkook, bisa debut dan menjadi salah satu idol group Korea  paling sukses di negeri ginseng maupun di dunia.

Perjalanan karir bermusik BTS bukanlah perjalanan yang  gampang. Di tahun 2013 yang menjadi awal debut BTS, banyak yang memandang sebelah mata kemunculan mereka. Tak jarang mereka menuai kritik dan cibiran dari musisi lainnya. Namun BTS tidak goyah, mereka tetap bekerja keras dan mencoba membuktikan kalau mereka adalah idol group yang patut diperhitungkan karya-karyanya.

Para ARMY garis keras pasti mengetahui bagaimana jatuh bangun dan perjuangan yang harus ditempuh BTS untuk dapat berada di posisi seperti saat ini. ARMY, merupakan fandom BTS. Salah satu yang berjasa atas keberhasilan BTS tak lain dan tak bukan adalah para ARMY ini. Tak hanya dari Korea Selatan saja loh, para fans BTS ini juga berasal dari negara-negara lain.

Tak heran jika BTS memiliki fans dari seluruh belahan dunia, karena lagu-lagu mereka yang bertemakan isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat, seperti isu bullying, isu kesehatan mental, ajakan untuk tak mudah putus asa, dan ajakan untuk selalu bekerja keras dalam menggapai mimpi-mimpi. Dan lagi-lagi, ARMY adalah sumber inspirasi BTS. Itulah mengapa BTS selalu berterimakasih kepada fandom mereka di setiap raihan penghargaan yang dicapainya.

Di tahun 2018 BTS bahkan diberi kesempatan untuk berpidato di markas besar PBB di New York. RM sebagai leader BTS, menyampaikan pidato yang berisikan pesan kepada  anak muda di dunia untuk membangun kepercayaan bahwa cinta sejati adalah dimulai dari  mencintai  diri sendiri. Inilah yang membuat lagu-lagu BTS menginspirasi anak-anak muda di seluruh penjuru dunia. Di tahun yang sama pula, BTS menjadi foto sampul majalah TIME di Amerika Serikat.

“Mungkin saya membuat kesalah kemarin, tapi kemarin, saya tetaplah saya. Hari ini, saya dan dengan segala kesalahan saya. Besok, saya mungkin sedikit lebih bijaksana dan itu akan tetap menjadi saya juga. Kesalahan-kesalahan saya adalah diri saya sendiri yang membuat bintang-bintang paling terang hidup dalam diri saya. Saya telah mencintai diri saya sendiri, untuk siapa saya, dan untuk orang yang ingin menjadi saya.”
(Salah satu petikanpidato RM-BTS di markas PBB New York)


Prestasi BTS memang sangat luar biasa. Lagu-lagu mereka juga selalu menduduki top chart tangga lagu di negeri ginseng. Bahkan beberapa lagu mereka juga menduduki tangga lagu Billboard, seperti lagu “Boy With Luv”, “Fake Love”, dan yang teranyar adalah lagu “Make It Right”.

Sebenarnya aku bukan ARMY garis keras, aku hanya kagum atas capaian yang diraih BTS. Membaca cerita perjalanan karir mereka membuatku takjub. Istilah hasil takkan menghianati usaha, benar-benar mereka buktikan. Meskipun Korea memang terkenal sebagai negara beretos kerja tinggi, tak sedikit juga artis-artis mereka yang melakukan bunuh diri karena suatu kegagalan atau karena tekanan kerja yang tinggi.

Malam ini, aku iseng melihat live streaming Melon Music Award 2019, salah satu ajang penghargaan musik bergengsi di Korea. Penampilan BTS-lah yang aku tunggu-tunggu. Tak ayal lagi, penampilan mereka selalu terlihat eksklusif. Bak melihat konser solo BTS, mereka tampil all out dengan tata lampu, koreografi, penari pendukung, serta wardrobe yang keren. Lagu-lagu yang ditampilkan antara lain Persona, Boy In Luv, Boy With Luv, dan Dionysus. Satu kata untuk penampilan BTS malam ini, kolosal.


Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, BTS berhasil memboyong beberapa pengahargaan di MMA 2019. Piala daesang  ‘Song Of The Year’ (Boy With Luv feat Halsey), ‘Artist Of The Year’, 'Record of The Year' serta  ‘Album Of The Year’ berhasil mereka raih kembali dari album terbarunya "Map of The Soul: Persona" Daebak oppa-oppa. ARMY pasti bangga kepada kalian.


Aku yakin BTS masih akan menghadirkan lagu-lagu yang lebih mantul lagi di tahun-tahun berikutnya. Tetaplah memberi energi positif melalui karya-karya kalian kepada seluruh fans di seluruh dunia ya, BTS. Saranghaeyo and hwaiting!

Jumat, 29 November 2019

DROP OUT


“Perhatiin aja kuliahmu,” kata Leah. “Kenapa susah banget lulus?”
Blep!
“Ada lubang besar nungguin kamu di akhir tahun ke tujuh,” kata Leah
“Wisuda?”
“Lubang besar! Bukan pintu gerbang. DO!”



DO a.k.a Drop Out adalah putus kuliah sebelum waktu kelulusan tiba. Alasan terjadinya drop out juga bermacam-macam, salah satunya karena waktu tempuh belajar seorang mahasiswa telah melebihi batas waktu yang telah ditetapkan kampus. Adakah yang memiliki pengalaman berhubungan dengan DO? Entah teman, sahabat, keluarga, atau diri sendiri?

Aku pernah mempunyai seorang sahabat yang di DO dari kampusku. Sebenarnya dia anak yang bisa dikatakan pintar dan berbakat, buktinya dia dapat lulus UMPTN (bok, lawas ya) dan diterima di kampusku. Di awal-awal perkuliahan dia masih terbilang rajin untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah. Namun seiring dengan berjalannya waktu, dia mulai kendur. Entah apa penyebab pastinya, dia mulai jarang masuk kuliah, jarang mengerjakan tugas, yang mengakibatkan minimnya absensi sehingga tidak memungkinkan untuk dia mengikuti UAS (ujian akhir semester). Ya, kehadiran dalam suatu mata kuliah menjadi syarat mutlak untuk mengikuti UAS.

Hal itu berlanjut di semester-semester berikutnya, hingga akhirnya surat cinta DO dari fakultas dilayangkan kepadanya. Sedih, pasti. Namun nasi telah menjadi bubur. Tidak ada jalan keluar selain harus meninggalkan kampus, dan yang paling menyakitkan adalah harus meninggalkan teman-teman dan sahabat karib. Meskipun kami tetap berhubungan baik sih, tetapi pasti menyisakan lubang kesedihan di hati karena harus berpisah.

Namun jangan mengharapkan suatu cerita yang menyedihkan hingga menitikkan air mata ketika membaca novel Drop Out karya Arry Risaf Arisandi ini. Di cover buku sudah tertera genre si novel yaitu komedi cinta. Inilah yang membuatku tertarik membelinya. Ini sudah kali ketiga aku membaca bukunya, karena memang selucu itu.

Kelucuan yang absurd sebenarnya. Kapan lagi aku bisa menertawakan nasib seseorang yang bakal kena DO kalau bukan dalam suatu novel. Coba kalau kita menertawakan seseorang yang kena DO di dunia nyata, bisa-bisa di..., yah isi sendiri saja ya. Hihihi.

Adalah Jemi seorang pemuda berpredikat mahasiswa abadi di kampus jurusan Akuntansi di sebuah perguruan tinggi negeri di Bandung. Keinginannya untuk berkuliah di Bandung adalah karena ingin terlepas dari pengawasan sang ayah. Jemi orang yang santai dan bukan orang yang pintar, otaknya encer banget kata ibunya, saking encernya otaknya mengalir keluar lewat kupingnya (wakwakwak). Hanya saja Jemi orang yang beruntung.

Keajaiban dunia kesembilan Jemi bisa masuk jurusan Akuntansi. Namun keajaiban itu bisa saja tidak akan menghampiri dia kembali. Dia sudah berada di tahun ketujuh di bangku perkuliahan. Untuk bisa bertahan hidup di kampusnya dan berhasil memakai toga di kelulusannya kelak, Jemi harus bisa melampaui semester tiga belas tanpa nilai E di salah satu mata kuliahnya.

Nasib baik berpihak kepadanya, ada dosen cantik yang dahulu adalah seniornya di jurusan Akuntansi, yang mau membantunya. Dialah Leah. Namun cara menjelaskan  Leah terlalu susah dimengerti Jemi. Jemi menyukai Leah, karena Leah adalah seorang wanita.

Tak hanya Leah saja yang ingin membantu kelulusan Jemi, ada Doktor M. Dosen mata kuliah Statistika ini, meskipun sudah tua tetapi suka dengan mahasiswanya yang cantik-cantik. Doktor M  terkenal sebagai dosen killer. Tugas Jemi cukup mudah, cukup dengan membantun Doktor M untuk mendapatkan hati seorang gadis pujaannya.

Kekonyolan-kekonyolan juga terjadi di dalam kos-kosan Jemi. Sungguh benar, lingkungan akan membawa pengaruh dalam hidup seseorang. Jika lingkungan itu buruk, ikut buruklah kita, begitu juga sebaliknya.

Dari halaman pertama novel ini sudah berhasil membuatku tersenyum. Gaya bahasa yang digunakan penulis adalah gaya bahasa yang ringan dan santai. Tak perlu berpikir keras untuk memahaminya. Satu jam cukup bagiku untuk melahap novel ini. Banyak candaan-candaan yang terkesan ngasal dan aneh yang dimunculkan. Sampai-sampai aku bergumam, ada ya orang sebodoh ini.

Novel ini difilmkan di tahun 2008. Ben Joshua didapuk menjadi pemeran Jemi berdampingan dengan si cantik Titi Kamal yang berperan sebagai Leah. Sudahkah kawan-kawan menonton film DO? Aku sih belum, cukup berimajinasi melalui bukunya saja. Hihihi.

Jadi, apakah Jemi berhasil malalui ujian-ujian mata kuliah di tahun ketujuhnya? Akankah Jemi dapat memakai baju toga di hari kelulusannya? Apakah Leah berhasil ditaklukkan Jemi? Silahkan baca buku ini jikalau otak lagi penat. Setidaknya novel ini cukup bisa membuat bibirku tertawa dengan kelakuan Jemi dan kawan-kawannya.

Identitas buku.
Judul                 : DO Drop Out
Penulis             : Arry Risaf Arisandi
Penerbit           : Gagas Media
Tahun terbit    : 2006
Genre               : Komedi Cinta
ISBN                 : 979-780-067-9
Tebal                : 189 halaman



Kamis, 28 November 2019

BERAS KENCUR VS KUNYIT ASAM



Masih mau membahas tentang minuman. Setelah kemarin aku menulis tentang teh, kali ini aku akan menulis tentang minuman tradisional segar yang tentunya berkhasiat juga untuk kesehatan dan kebugaran tubuh kita. Minuman yang sudah ada secara turun temurun dari buyut-buyut kita, apalagi kalau bukan minuman tradisional khas Indonesia, jamu.

Bagi orang-orang yang awam dengan jamu, pasti yang terlintas dipikirannya adalah rasa pahit (sepahit kenangan dengan mantan). Tak dapat disalahkan memang, ada beberapa jenis jamu yang rasanya tidak bersahabat untuk lidah. Misalnya adalah jamu pahitan, dari judulnya saja sudah menggambarkan rasanya. Jamu pahitan biasanya berbahan dasar brotowali, sambiloto, widoro laut, dara putih, dan babakan pule (sumber : hipwee.com). meskipun pahit, dia berkhasiat untuk menyembuhkan beberapa macam penyakit semisal gatal-gatal, diabetes, atau diare.

Minuman jamu berbahan dasar herbal alami, bisa berasal dari akar rimpang, daun, bunga, bahkan batang dari suatu tanaman. Tetapi tidak semua jenis tanaman bisa dijadikan jamu ya. Bahan-bahan jamu yang terkenal antara lain kencur,  kunyit, jahe, mengkudu, secang, bunga pala, kayu manis, dan cengkeh. Dengan takaran yang pas, mereka akan berpadu menghasilkan rasa yang segar, nikmat, dan pastinya berkhasiat.

Ada dua jenis minuman jamu yang menjadi kegemaran keluargaku, yaitu jamu beras kencur dan jamu kunyit asam. Bahkan beberapa tahun yang lalu, aku sempat berjualan dua jamu ini loh. Dan laris manis (Alhamdulillah). Bukan hanya orang dewasa yang menyukainya, bahkan anak-anakpun ikut menggemarinya. Pahitkah? Tentu tidak, dua jamu yang aku produksi ini rasanya manis. Mari kuulas satu per satu tentang 2 jamu ini.

Jamu Beras Kencur




Dari namanya saja kita sudah tahu bahwa bahan dasar utamanya adalah beras dan kencur. Iya, beras yang kalau dimasak jadi nasi. Selain jadi makanan pokok sehari-hari, nyatanya beras juga dapat dijadikan jamu. Jamu beras kencur dipercaya berkhasiat untuk menambah nafsu makan, meredakan flu, dan mengobati sariawan.

Untuk membuat jamu beras kencurpun tidak terlalu sudah. Siapkan bahan-bahannya, antara lain beras, kencur, jahe, bawang putih, dan air. Kupas semua jenis rimpang dan bawang putih, lalu cuci bersih semuanya. Rebuslah air secukupnya, kira-kira 1-2 liter air. Sambil menunggu mendidih, sangrai beras yang telah dicuci sejenak saja. Lalu haliskan semua bahan (kecuali bawang putih) dengan menggunakan blender. Setelah air mendidih, masukkan bahan jamu yang telah diblender. Ada baiknya jika hasil blenderan disaring terlebih dahulu agar jamu yang dihasilkan jernih dan minim ampas. Tak lupa untuk memasukkan gula, dapat menggunakan gula pasir ataupun gula jawa.

Sebelum diangkat, iris-iris bawang putih dan masukkan ke dalam rebusan jamu. Koreksi rasanya. Tunggu hingga bawang putih layu dan  jamu mendidih kembali, lalu angkat. Angin-anginkan hingga dingin. Dan jamupun siap dinikmati.

Jamu Kunyit Asam




Jamu kunyit asam atau kunir asem merupakan salah satu jamu yang paling banyak diminati oleh ibu-ibu. Alasannya karena jamu ini dipercaya dapat mengurangi nyeri tatkala datang bulan tiba. Rasanya yang manis dengan sedikit rasa kecut membuat minuman segar ini enak jika dinikmati dingin-dingin. Apalagi kala hari terik, segelas kunyit asem dingin mampu menyegakan tenggorokan kita loh.

Cara membuatnya tidak telalu sulit, siapkan saja rimpang kunyit, asam jawa, dan kayu manis untuk menambah cita rasa si jamu. Blender kunyit hingga halus, dan tak lupa untuk mendidihkan air sebanyak 1-2 liter terlebih dahulu. Saring kunyit yang telah diblender, masukkan air hasil saringan ke dalam air yg telah mendidih. Seduh asam dengan air panas lalu masukkan air seduhan asam jawa. Kemudian jangan lupa untuk menambahkan kayu manis.

Terakhir masukkan gula pasir atau gula jawa, opsional, sejumput garam untuk menambah rasa gurih. Biarkan mendidih dan angkat. Hmm, sudah dapat kubayangkan aromanya yang wangi. Selain membantu memperlancar haid, jamu kunyit asam juga bermanfaat untuk mengatasi bau badan, meningkatkan daya tahan tubuh karena kandungan antioksidan pada kunyit, serta menurunkan berat badan.

Bagaimana, apakah sudah tertarik untuk membuatnya? Dijamin rasanya haucek sincinping alias enak. Dengan membuat jamu setidaknya kita ikut melestarikan minuman tradisional warisan nenek moyang kita. Selamat mencoba.

Rabu, 27 November 2019

MARI NGETEH


Alhamdulillah, hujan deras akhirnya mengguyur kotaku, Mojokerto. Udara panas yang terasa menyengat di kala siang, sedikt tersejukkan dengan kehadiran sang hujan. Aku yakin banyak sekali jiwa-jiwa yang bersyukur karena turunnya air penuh berkah dari langit ini.

Nah, hujan-hujan seperti ini enaknya ngapain? Leyeh-leyeh di atas kasur? Makan gorengan? Baca buku? Atau merenung sambil menatap rintik-rintik hujan yang menetes? Kalau aku bilang sih, apapun yang kamu lakukan di kala hari hujan seperti ini, cocoknya jika ditemani dengan secangkir minuman hangat. Dan kamu masuk tim mana, tim teh, kopi, atau coklat? Kalau aku termasuk tim teh. Teh dan hujan, perpaduan yang sempurna bagiku.

Iya, aku suka sekali dengan teh, mau teh hangat, es teh manis, lemon tea, atau teh apalah aku suka. Aku menyukainya semenjak kecil. Aku mengenal kenikmatan teh karena ibuku. Cara ampuh yang dipakai ibuku untuk membangunkanku di pagi hari adalah dengan menyodorkan segelas teh hangat. Teh yang dihasilkan dari adukan tangan seorang ibu dapat dipastikan sebagai teh ternikmat di dunia. Sungguh, karena ibu akan mencurahkan kasih sayangnya dalam setiap pembuatannya.

Berbicara mengenai teh, rupa-rupanya banyak sekali macam teh yang ada di dunia. Dan mumpung lagi hujan, aku akan membagikan macam-macam teh yang dijamin enak dan sehat untuk tubuh kita. Teh apa sajakah itu, langsung saja aku bahas satu per satu.

Teh Hijau

Setiap melihat bungkus teh bertuliskan teh hijau terpajang di rak-rak pasar swalayan, aku pasti mengasumsikan teh ini diperuntukkan bagi orang (wanita khususnya) yang ingin tubuhnya menjadi langsing. Teh hijau yang lebih dikenal sebagai green tea, atau ocha bagi orang Jepang, ternyata memiliki beberapa manfaat yang baik untuk tubuh. Teh hijau diyakini memiliki antioksidan yang tinggi.

Beberapa manfaatnya yaitu untuk meredakan stress, menyehatkan jantung, mencegah penuaan dini, serta menurunkan risiko kanker dan diabet. Ternyata selain baik untuk tubuh, teh hijau juga bagus untuk kulit. Tak heran jika beberapa produk perawatan wajah menggunakan teh hijau sebagai bahan dasarnya.

Aku masih teringat kebiasaan teman kuliah dahulu yang wajahnya berjerawat, dia berikhtiar dengan menggunakan teh hijau untuk mengobatinya. Teh hijau rupanya kaya akan zat antiinflamasi, antibakteri, dan antiseptik. Caranya cukup mudah, yaitu dengan menyeduh teh hijau celup dengan air panas, biarkan dingin. Setelah dingin, tuangkan seduhan teh ke dalam baki es yang biasa ada di dalam freezer lemari es. Dinginkan di freezer, setelah menjadi es batu, ambil beberapa balok kecil-kecil es teh hijau lalu kompres dan gosok secara perlahan di area yang berjerawat. Lakukan secara teratur, jerawat in syaa allah akan berkurang.

Kombucha (Teh Jamur)

Satu lagi teh yang manfaatnya bagus untuk kesehatan tubuh manusia, kombucha. Mungkin kombucha masih terasa asing di telinga kita. Kombucha atau teh jamur merupakan minuman dihasilkan dari fermentasi larutan teh (jenis apa saja) dan gula dengan menggunakan starter mikroba kombucha. Kombucha berasal dari Asia Timur, dan kini sudah dikenal di seluruh penjuru dunia.
Beberapa manfaat bagi kita yang rutin mengonsumsi kombucha adalah dapat mengobati sembelit, menawarkan racun, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah kanker. Kita juga bisa loh membuat teh kombucha. Namun untuk membuatnya sendiri kita perlu mendapatkan starter kombuchanya terlebih dahulu.

Streter kombuca inilah yang disebut sebagai si jamur, meski sesungguhnya dia adalah kumpulan dari bakteri yang menguntungkan dan ragi yang hidup berkoloni dan membentuk kultur atau disebut sebagai SCOBY (symbiotic culture of bacteria and yeast). Mendapatkannya pun mudah, sudah banyak onlineshop yang menjualnya. Harganya memang sedikit agak mahal, tergantung ukuran sterter kombucanya. Namun dia dapat digunakan seumur hidup jika kita bisa merawatnya dengan baik.

Cara membuat teh kombucha adalah pertama-tama siapkan teh jenis apa saja secukupnya (bisa teh celup atau teh kering), 2 liter air dan setengah kilogram gula. Rebus air hingga mendidih, masukkan teh dan gula, setelah aroma teh telah menguar dan gula larut sempurna, angkat. Diamkan hingga teh telah benar-benar dingin. Siapkan jamur kombucha dalam sebuah wadah kaca. Pilih wadah kaca ya, bisa toples atau apa saja yang terbuat dari kaca, karena kombucha rasanya asam, jika memilih wadah selain kaca akan mudah terjadi oksidasi sehingga wadah mudah berkarat. Tuangkan teh yang telah dingin ke dalam wadah kaca yang telah berisi jamur kombucha. Lalu tutup wadah kaca dengan kain berpori besar. Tunggulah 10-15 hari baru dapat memanen dan menikmati teh kombucha.

Jangan kaget dengan rasa sedikit asam yang dihasilkan oleh teh kombucha, karena teh manis yang kita tuangkan ke dalam toples tadi telah berfermentasi dengan si jamur. Penasaran dengan rasanya? Silahkan dipraktekkan caranya.

Teh Tubruk

Dan teh manis tubruk inilah favoritku. Teh paling sederhana cara pembuatannya. Hanya perlu menuangkan air panas ke dalam gelas yang telah diisi dengan rajangan daun teh kering dan gula pasir. Iya, daun tehnya tidah perlu di saring. Begitu siap bisa langsung di sruput. Pastikan tehnya sudah hangat ya.

Aku suka sekali dengan aroma teh yang menguar dari segelas teh tubruk, seolah-olah aromanya dapat meredakan ketegangan syaraf-syaraf otak, juga dapat merilekskan badan yang tengah capek setelah aktivitas seharian. Ketika anak-anak sedang tidak enak badan atau meriang karena gejala flu, biasanya kubuatkan teh tubruk, setidaknya si teh tubruk bisa menghangatkan tubuh mereka dari dalam.

Sebenarnya masih banyak jenis teh yang lain, mungkin akan kutuliskan lain waktu. Lalu apa teh favorit kawan-kawan? Apapun tehnya, terasa nikmat jika dinikmati bersama orang terkasih. Mari ngeteh.


Sumber untuk penunjang tulisan :
Wikipedia
http://indokombucha.com/apa-itu-kombucha/

Selasa, 26 November 2019

NIKMATNYA SAJIAN SATE KHAS SENAYAN (REVIEW RESTORAN)


Tantangan pekan kedua kelas non-fiksi ODOP 7 telah diposting, dan tantangannya adalah membuat review produk atau jasa sesuai dengan niche blog yang telah ditentukan. Hmm, aku langsung teringat dengan acara makan siang bersama keluarga besar omku beberapa waktu lalu ketika aku berkunjung ke Jakarta. Mengapa? Karena rasa masakannya sangat maknyus kalau kata almarhum Pak Bondan Winarono.

Saking maknyusnya, kelezatan rasanya masih terngiang di memoriku. Yakinlah kawan, kalau aku bilang makanannya enak, pasti enak kok, lidahku cukup terpercaya jika berurusan dengan kuliner. Hihihi. Jadilah aku ingin mengulas tentang menu makanan yang disajikan sekaligus cerita dibalik berdirinya restoran tersebut. Dan restoran yang akan aku ulas adalah restoran SATE KHAS SENAYAN.

Cerita Di Balik Restoran Sate Khas Senayan


Resto yang sudah berdiri sejak tahun 1974 ini awalnya bernama Satay House Senayan. Baru kemudian di tahun 1982, resto berubah nama menjadi Sate Khas Senayan. Sang pemilik resto adalah Bapak Budi Purnomo Hadisurjo yang tak lain adalah bos Melawai Group yang terkenal dengan usaha jual beli kacamata.

Rupanya keluarga besar Pak Hadisurjo adalah pecinta kuliner. Perpaduan antara  bisnis dan  kuliner di tangan yang tepat, membuat keberadaan restoran ini semakin menggurita. Oleh sang pemilik, warung pertama didirikan di Jalan Pakubuwono, Jakarta Selatan. Dan seiring dengan berjalannya waktu, di usianya yang ke-45 tahun, tercatat sudah ada 54 gerai yang dimiliki restoran Sate Khas Senayan. Jumlah yang terbilang banyak ya kawan.

Suasana Restoran

Seperti yang telah aku tulis di atas, gerai Sate Khas Senayan tersebar di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Kebetulan aku mendapatkan kesempatan untuk berkunjung di restonya yang berada di kawasan Cinere, Depok, karena dekat dengan lokasi rumah om.

Sewaktu dikabari untuk janji temu di resto ini, aku berpikir bahwa om mengajak aku dan suami makan di warung sate pada umumnya (tau kan maksudku? Warungnya dipenuhi asap karena pak penjualnya lagi bakar-bakar sate, begitu). Namun, ketika sampai di tujuan, tempat makan di hadapanku itu jauh dari penggambaran warung sate pada umumnya (di otakku lebih tepatnya, wakwakwak, noraknya diriku).

Begitu berada di parkiran, kita bisa melihat papan nama Sate Khas Senayan dengan kata “Senayan” ditulis lebih besar dan berwarna lebih eye catching dibandingkan tulisan lainnya. Bangunannya bergaya modern minimlais dengan dinding bangunan resto didominasi oleh kaca-kaca berukuran besar, sehingga kita bisa melihat pelanggan yang sedang bersantap di dalamnya. Hal ini menurutku bisa juga dipakai sebagai daya tarik pengunjung, jika kebetulan ada orang yang lewat dan melihat restonya ramai, anggapannya resto tersebut laris karena makanannya enak (benar tidak sih asumsiku?).

Namun menurutku (lagi), kaca-kaca besar yang digunakan sebagai dinding restoran adalah untuk memberikan pandangan yang luas bagi pengunjung, agar tidak melulu memandang ke dalam interior restorannya saja (iyain aja ya). Begitu masuk ke dalam restoran, nuansa Jawa terasa sekali. Terbukti dengan adanya pramusaji, berseragam coklat tua dipadu lilitan kain batik motif parang sebagai bawahannya, yang menyambut hangat di depan pintu. Keluarga besar om juga ikut menyambut kedatangan kita sesampainya kita di dalam ruangan.

Ambience ruangannya terasa nyaman, dengan hiasan lampu-lampu gantung bercahaya kuning , serta ada juga hiasan tokoh-tokoh pewayangan yang menggantung di salah satu dinding resto. Interior ruangan dicat putih gading dengan furniture yang didominasi bahan kayu jati atau sejenisnya. Om memilih duduk di bangku kayu panjang sebagai tempat duduk perjamuan. Sekali lagi tidak ada asap sate yang menyelubungi ruangan ya kawan-kawan.

sumber gambar : ig @satekhassenayan

sumber gambar : ig @satekhassenayan

Menikmati Sajian Makanan Sate Khas Senayan

Saat yang dinantikanpun tiba yaitu mencicipi hidangan makanan Sate Khas Senayan. Di atas meja sudah terhidang beberapa jenis masakan. Rupanya aku dan suami sudah dipesankan makanan sebelum kita datang. Ada sate ayam, sate gule kambing, ayam goreng, cah kangkung, sayur asem, gurame pesmol, nasi putih, dan tahu tek (tahu telur). Ternyata masih banyak pilihan kuliner khas Indonesia yang terdapat di dalam buku menunya. Jika aku tidak salah, sepertinya restoran ini ingin mengenalkan dan mengangkat kuliner Nusantara ke level yang lebih tinggi.

Tidak ada yang gagal menyangkut soal rasa masakan di resto ini, semuanya enak, lezat, dan nikmat. Cara penyajiannyapun terlihat sangat cantik dan berkelas. Namun pasti ada yang menjadi bintang diantara sajian-sajian tersebut, dan sate ayamlah yang menjadi jawara di hatiku lidahku. Belum pernah aku merasakan sate ayam seenak ini.  Ketika digigit, ayamnya terasa lembut sekali, gurihnya pas, bumbu satenya juga lembut, kental, dan ahhh sedapnya. Tak salah jika restorannya diberi nama Sate Khas Senayan, karena rasa satenya sungguh menggoyang lidah.


sumber gambar : ig @satekhassenayan

Ada satu menu lagi yang membuatku tidak ingin berhenti mengunyah andai perut ini masih muat, yaitu hidangan tahu telur atau di tempatku terkenal dengan sebutan tahu tek. Eits, tapi ini rasanya jauh berbeda dengan tahu tek ala abang-abang yang biasanya ngider depan rumahku ya. Hihihi. Di atas tahu tek ala Sate Khas Senayan terdapat topping semacam gimbal udang, yaitu udang yang diberi tepung. Rasanya, maa syaa allah lezat.

Namun ada yang membuatku sedih tatkala kulihat buku menu, karena harga setiap porsi makanannya cukup menguras isi dompet. Memang benarlah kata pepatah, ada harga ada rupa. Restoran ini benar-benar mengedepankan kualitas serta rasa di setiap hidangan yang tersaji untuk pelanggannya. Tak heran jika beberapa waktu lalu Bapak Presiden Jokowi juga melakukan santap siang bersama Bapak Prabowo di sini.
sumber gambar : ig @satekhassenayan

Jadi kalau ditanya apakah masih ingin mencicipi hidangan lainnya di restoran Sate Khas Senayan, akan kujawab, tentu saja mau asalkan ada yang dengan sukarela mentraktirku (wakwakwak). Demikian ulasanku tentang restoran Sate Khas Senayan sebagai jawaban untuk tantangan pekan kedua kelas non-fiksi ODOP 7. Semoga bermanfaat.

Rating Restoran Sate Khas Senayan Di Cinere, Depok

Rasa             : 5/5
Harga           : 2/5 (duh, gabisa gitu diturunin harganya, wakwakwak, maklum aku aliran porsi banyak, rasa enak, harga bersahabat garis keras)
Suasana        : 4/5

Sumber penunjang tulisan:
Klik di sini
Intagram Sate Khas Senayan

#tantangan_pekan2_kelas_nonfiksi_odop7
#reviewrestoran
#odop_batch&
#onedayonepost

Senin, 25 November 2019

BUATLAH BIDADARI SURGA CEMBURU PADAMU



Suatu pagi di hari jumat penuh berkah tiba-tiba teman kuliahku, Meyta, mengirimkan pesan whatsapp kepadaku. Rupanya temanku mengirimkan sebuah pesan yang diteruskan, yang entah siapa gerangan orang yang  membuat pesan tersebut kali pertama. Awalnya aku membacanya sambil lalu karena ada tugas kantor yang harus aku selesaikan, hingga malam menjelang ketika tugas meninabobokan anak telah tuntas, aku kembali membaca dan mencerna pesan yang dikirimkan temanku pagi tadi.

Isinya cukup membuatku sirik hati. Bagaimana tidak, setelah kucerna dengan baik, pesan tersebut ternyata ditujukan kepada para istri. Taukah engkau wahai kaum Hawa, bahwa bidadari yang berada di surga mengecam para istri yang menyakiti hati suaminya?

Lah kok bisa? Pasti ada yang bertanya demikian. Tentu saja bisa, karena sejatinya suami suami yang mendampingi kita di dunia semata-mata hanyalah titipan, seperti halnya harta, tahta, serta anak-anak kita. Jika suami kita berperilaku salih selama di dunia, kelak dia akan didampingi oleh Huru’in, sang bidadari bermata jeli. Nah loh, lalu kita, sebagai istrinya bagaimana nasibnya? Jangan sedih ibu-ibu, kita bisa juga menjadi bidadari yang mendampingi suami kita kelak di akhirat, asalkan kita menjadi istri yang salihah bagi suami selama di dunia. 

Maka dari itu menjadi kewajiban para istri untuk menaati suami. Sudah sepatutnya kita menghormati suami, karena mereka adalah pemimpin dalam sebuah bahtera rumah tangga. Dan menaati suami adalah salah satu amalan yang dapat memasukkan wanita ke dalam surga dari pintu mana saja (sudah saya tulis di sini "Amalan-Amalan Wanita Ahli Surga").

Dalam sebuah kajian yang disampaikan oleh Ustaz Khalid Basalamah di kanal YouTube, amalan pertama yang dihisab oleh Allah adalah perihal salat dan hubungan dengan suami/istri kita. Jika urusan salat dan urusan dengan suami kita baik, in syaa allah urusan yang lainnya akan dimudahkan oleh Allah azza wa jalla. Lalu bagaimana cara bagi istri untuk bisa mendapatkan rida suami? Sangat mudah sebenarnya yaitu dengan melayani mereka secara ikhlas dan penuh kasih sayang. Kurangi rasa cemburu, kurangi bersikap cerewet, dan yang paling penting selalu mengalah serta meminta maaf terlebih dahulu jika terjadi perselisihan dalam rumah tangga.

Sanggupkah kita, para istri, meminta maaf terlebih dahulu jikalau terjadi perselisihan, walaupun sang suami yang salah? Hehehe. Pasti ada yang jawab, “Idih, kan suamiku yang salah, harusnya dia duluan yang meminta maaf, aku sih ogah. Gengsi!” (eaaakkk, curhat ya Mamah Dedeh, wkwkwkwk). Namun itulah syariat yang dibuat oleh Sang Maha Mengetahui, para istrilah yang wajib mengulurkan tangan untuk memohon maaf terlebih dahulu. 

Lelaki adalah makhluk yang keras, tegas, kaku, berego tinggi, maka perlu diimbangi dengan sentuhan lembut seorang wanita. Mereka akan luluh dengan kelembutan sikap dan tutur kata kita. Bukan malah mencari siapa yang salah dan yang benar, di sini kita sedang mencari keridaan suami. Karena rida suami adalah jalan kita menuju surgaNya. Bayangkan jika ada seorang istri yang meninggal namun belum mendapat keridaan suami kita. Naudzubillah ya mak-mak salihah.

Namun, lagi-lagi akan ada pertanyaan lain seperti “Bagaimana jika sang suami yang zalim kepada istrinya?”. Jangan jawab, diretur aja bisa ga? (wakakaka, percayalah ada yang menjawab demikian saat di kajian). Diretur, macam barang saja ya si suami. Atau ada juga yang protes dengan mengatakan, “Bagaimana kalau suamiku merasa selalu benar?”.  Kemudia ada yang menjawab dengan, aku tinggal minggat aja deh (tepok jidat), dan jawaban-jawaban nyeleneh lainnya. Jangan dong mak-mak.

Menjadi tugas istri untuk mengingatkan suami agar kembali ke jalan Allah dan tidak berlaku zalim kepada keluarganya. Tak lupa juga untuk memanjatkan doa kepada Sang Maha Mengabulkan agar dibukakan hati suami kita yang telah diliputi godaan setan. Yang terakhir bersabarlah atas suamimu yang masih berlaku zalim.

Ya, tidak sulit bagi setan untuk menghancurkan suatu biduk rumah tangga manusia. Setan akan masuk kedalam celah bahkan sekecil apapun. Godaan setan inilah yang membuat suami di saat-saat awal pernikahan penuh cinta berubah menjadi penuh amarah, terjadinya KDRT, atau yang terparah suami meninggalkan syariat agama.

Adalah curahan hati seseorang, sebut saja Gifta, yang menceritakan keruhnya suasana rumah tangganya. Sudah bertahun-tahun biduk rumah tangganya laksana neraka dunia. Suami yang tidak lagi memperhatikan istrinya, minim memedulikan anak, tidak memberi nafkah lahir batin, KDRT secara verbal, dan jarang melaksanakan perintah agama. Dan yang membuatku semakin pilu, Gifta jauh dari sanak saudaranya. Dia hanya memiliki suami yang seharusnya melindungi dia dan anak-anaknya di rumah itu.

Namun apakah Gifta menyerah dengan keadaan rumah tangga yang karut marut? Tidak, dia wanita yang kuat. Walau terkadang beban berat itu ingin membuatnya menyerah, tetapi kembali dia teringat untuk terus bersabar. Dia tidak ingin dikalahkan oleh setan. Suatu kali dia bercerita, “Rasanya sudah ga kuat, tetapi kalau aku bercerai, setan akan bahagia. Si setan akan mendapatkan mahkota dari pemimpinnya kalau kami bercerai.” Maa syaa allah, semoga Allah membangunkan rumah untukmu di surga kelak, layaknya Allah membangunkan rumah di surga untuk Asiyah istri Firaun. Dan bagi istri yang dizalimi suami di dunia, kelak dia akan menjadi bidadari surga dan akan disandingkan dengannya lelaki yang salih. Sabar memang sepahit empedu, namun yakinlah buahnya semanis madu.

Apakah yang akan mak-mak lakukan jika dihadapkan dengan keadaan yang seperti Gifta hadapi? Menyerah dengan jalan bercerai atau tetap bersabar menghadapinya? Entahlah, kalau aku mungkin belum sekuat Gifta. Jika suami zalim kepada istrinya, bacalah istighfar, berusaha menutup celah agar suami tidak bersikap kasar, dan tetaplah mengalah dengan sering mengucap kata maaf. Selama suami tidak menjerumuskan sang istri untuk meninggalkan syariat islam, tetaplah berbakti kepadanya. Balaslah kezaliman suami dengan kebaikan. Beratkah mak-mak? Dijawab dalam hati saja ya.

Jadi para istri, buatlah bidadari-bidadari di surga cemburu kepadamu. Bersyukurlah jika di dunia kita telah berjodoh dengan suami yang salih. Cukuplah dengan mentaati dan berbakti kepada suamimu, maka engkau akan mendapatkan ridanya. Tiada kata-kata manis yang romantis dibandingkan dengan kata-kata, “Wahai ummi, jika kelak abi meninggal terlebih dahulu, jangan menikah lagi ya. Karena aku ingin kita kelak tetap berdampingan di surganya Allah”. Wallahualam.

Sabtu, 23 November 2019

FAMILY ROAD TRIP (MAMPIR SEJENAK KE JOGJAKARTA)

Akhirnya tiba saatnya kami mengucapkan sayonara kepada kota Jakarta. Serangkaian acara pernikahan anak bungsu omku usai sudah.  Sebelum pulang, kami sudah berpamitan kepada keluarga besar om di acara resepsi pernikahan. Tak lupa kami mengucapkan terimakasi atas sambutan hangat serta undangan untuk menghadiri setiap prosesi menjelang pernikahan hingga acara resepsinya.

Semua barang bawaan sudah kami packing  sejak pagi hari sebelum kami bertolak pulang. Kami memutuskan untuk melakukan perjalanan pulang malam hari, karena ingin menghindari kemacetan yang terjadi di gerbang tol Cikampek. Itupun karena saran dari kakak kami yang mengatakan kalau gerbang tol Cikampek di sore hari pasti padat merayap, maklumlah jam pulang kantor.

Kami menurut saja.setelah melaksanakan salat magrib, kamipun berpamitan kepada kakak yang selama ini telah menjadi tuan rumah yang baik kepada adik-adik dan keponakan-keponakannya. Dan benarlah kata kakak, beberapa kilometer sebelum memasuki gerbang tol Cikampek, volume kendaraan semakin banyak, macetpun tak dapat dihindari. Ya, kita nikmati saja, entah kapan lagi kami dapat merasakan macetnya  tol Cikampek. Hehehe.

Seperti halnya  saat berangkat ke Jakarta, sepanjang perjalanan pulang kali ini pak suami masih kuat untuk memegang kendali mobil.sedangkan aku full menjaga dan memperhatikan kenyamanan anak-anak. Hari telah menjelang subuh tatkala kami memasuki kota Magelang. Mobil berbelok sejenak ke pelataran masjid. Sembari menunggu azan Subuh, suami memejamkan mata sejenak untuk melepas lelah. Lumayanlah tidur-tidur ayam 30 menit.

Setelah menuntaskan salat subuh, perjalanan kami lanjutkan.  Ah, sampai hampir lupa aku. Kami tidak berencana langsung pulang menuju Mojokerto, tetapi singgah sejenak di kota yang selalu  berhasil membuatku rindu, Jogjakarta. Kami menginap di Jogja semalam. Jarak Magelang-Jogja tidak terlalu jauh, kira-kira membutuhkan waktu 1 - 1,5 jam. Namun karena pak suami mengemudi dengan santai (sambil mampir foto-foto di depan kampus Akmil dan SMA Taruna, hihihi), 2 jam kemudian  baru sampai d Jogja.


Pukul 8 pagi ketika kami berada di kota gudeg, dan perut sudah meraung-raung minta diisi. Namun kami tidak mencari sarapan gudeg, kami ingin mencoba sarapan menu lain. Dan pilihannya jatuh kepada soto seger Hj. Fatimah (kalau tidak salah ya) yang terletak di daerah Deresan, Jogjakarta. Tersedia dua macam soto di sini, soto ayam dan soto daging, ada juga menu pecel bagi yang kurang menyukai soto.

Soto seger bu Hj. Farida

Soto seger bu Hj. Farida disajikan dalam sebuah mangkuk yang berukuran tidak terlalu besar, kuahnya bening dengan cita rasa gurih dengan sedikit rasa manis. Dan yang menggiurkan adalah, kondimennya itu loh, banyak sekali pilihannya. Beraneka macam sate bumbu manis, dari sate daging, sate ayam, aneka jerohan, ada juga perkedel , gorengan, dan kerupuk. Duh, inginnya sih incip semuanya, tapi tahan, tahan, ingat kolesterol. Hahaha. Semuanya nikmat.

Setelah perut kenyang dan hati riang, kami mulai jalan kembali berkeliling menyusuri kota Jogja sambil menunggu waktu check-in hotel.  Kami memilih menginap di Hotel Airlangga yang berlokasi di jalan Prawirotaman. Banyak bule-bule yang menginap di hotel daerah ini, yang membuat auranya mirip dengan jalan Legian di Bali (kata temenku sih, soalnya aku sudah lama sekali tidak ke Bali). Pilihan hotelnya banyak, dan cukup bersahabat di kantong.

Karena masih capek, siang hari itu kami habiskan dengan merecharge energi saja. Malam harinya kami kembali berburu makanan. Dan menu makan malam kami kala itu adalah mencicipi kuliner bakmi Mbah Gito yang super duper laris manis. Iya, sesampainya di sana, meja-meja sudah nyaris terisi penuh. Syukurlah kami masih kebagian tempat duduk. Kami memilih bakmi goreng, bakmi nyemek, dan nasi goreng untuk diincipi.

Waktu tunggu kedatangan kuliner si  bakmi terbilang cukup lama, mungkin karena jumlah pengunjung yang ramai  jadi harus ekstra sabar untuk menunggunya (tapi masih lebih lama untuk mengantre bakmi Kadin kok). Setelah cukup lama menunggu akhirnya pesanan kami datang juga. Tanpa babibu, segera kami santap hidangan tersebut. Rasanya, enaaakkk. Gurih dan mantul deh kalau anak jaman now bilang.
Bakmi Mbah Gito
Namun, menurutku harganya sedikit pricey sih, untuk sepiring bakmi kita harus membayar 30 ribu rupiah (soalnya dibandingin sama mie goreng abang-abang di komplek perumahan yang cuma 11 ribu sih, wkwkwkwk). Eits, tidak mengapa karena harga tersebut membuat kami bahagia dan kenyang pastinya. Kami lantas berkendara kembali sambil berkeliling untuk melihat suasana kota Jogjakarta. Waktu sudah larut ketika kami memutuskan untuk kembali ke hotel.

Waktu sehari semalam memang tak cukup untu kami melepas rindu dengan kota dengan sebutan kota pelajar ini. Namun apa daya, rutinitas sudah menunggu kami di rumah. Keesokan harinya kami sudah harus melanjutkan perjalanan pulang. Lagi-lagi kami berwisata kuliner. Karena diiming-iming suami sate klathak, aku jadi ingin mencicipinya juga dong. Ada beberapa pilihan sate klathak di kota ini. Sebenarnya penasaran dengan sate klathak Pak Pong yang fenomenal itu, tapi bayangan harus mengantri berjam-jam menyurutkan niat itu. Akhirnya kami mencoba sate klathak Pak Jede khas Jejeran yang berada di jalan Nologaten.

Tak perlu berlama-lama untuk menunggu pesanan kami. Seporsi sate klathak, tengkleng, nasi goreng kambing , dan nasi putih terhidang di meja. Rasa sate klathak Pak Jede jika dinikmati tanpa kuah, sangat sederhana sekali, sepertinya hanya dibumbui garam saja. Rasanya dibuat sederhana karena memang makannya mesti dicocol di kuah yang mirip kuah gule (atau memang kuah gule?hahaha), jadi agar tidak terjadi tabrakan rasa kalau satenya diberi bumbu kompleks (ini analisaku saja sih). Cukup unik menurutku.

Sate klathak ala Pak Jede
Dan, kamipun benar-benar meninggalkan kota Jogja setelah menandaskan kuliner sate klathak Pak Jede. Anak-anak cukup menikmati perjalanan di kota ini. Ada rasa tidak rela untuk berpisah, diri ini ingin tinggal barang dua atau tiga hari lagi. Kata pak suami, “In syaa allah kapan-kapan kembali ke Jogja, sambil menjelajah lebih banyak tempat lagi”. Yayaya, semoga kami dapat  kembali berkunjung ke kota yang penuh kenangan bagiku dan pak suami ini, entah kapan. Namun aku yakin kami pasti kembali. Sayonara Jogja, sampai berjumpa pula.

Jumat, 22 November 2019

AMALAN-AMALAN WANITA AHLI SURGA




Assalamualaikum salih people. Sudah hari jumat lagi. Tak terasa hari bergulir dengan cepat. Semoga Allah selalu melimpahkan keberkahanNya kepada kita semua. Allahumma amin.

Baik, in syaa allah setiap hari jumat aku akan membagikan ilmu yang aku dapatkan dari kajian khusus akhwat yang rutin diselenggarakan setiap hari jumat juga. Pemateri  kajian kali ini diisi oleh Ustazah Rosyidah dengan tema amalan-amalan apa saja yang dapat mengantarkan wanita  menjadi ahli surga.

Pertama kali melihat flyernya saja aku sudah bersemangat. Siapa sih yang tidak mendambakan surganya Allah. Namun ternyata, surga Allah itu dikelilingi oleh hal-hal yang dibenci oleh manusia. Dan begitu juga sebaliknya, neraka Allah dikelilingi oleh hal-hal yang disenangi oleh hawa nafsu manusia. Artinya adalah, jalan untuk menuju itu tidak mudah, banyak cobaan dan godaannya, yang berasal dari siapa lagi kalau bukan setan. (Yakali cobaannya gampang, hadiahnya kipas angin doang. Hihihi.)

Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”.

(HR. Ahmad dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu’anhu dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany)

Hadis sahih yang dituturkan oleh Rasulullah saw di atas yang menjadi jaminan bahwa para wanita dapat masuk surga dari pintu mana saja yang dia inginkan. Namun tetap ada S&K yang berlaku. Tidak banyak sih cuma melaksanakan tiga amalan saja, pasti mampu kan? In syaa allah.

Amalan  yang pertama, salat lima waktu. Sebagai muslimah yang taat dan beriman kepada Allah, sudah menjadi kewajiban kita untuk menunaikan rukun islam yang kedua ini. Shalat lima waktu merupakan perintah yang wajib dilaksanakan oleh seluruh umat islam tanpa terkecuali.

Tunaikanlah ibadah salat dengan memenuhi syarat-syarat, rukun-rukun, dan kewajiban-kewajiban salat. Meskipun ada batas waktu tertentu dalam melaksanakan salat, tetapi  hendaknya salat fardu dilaksanakan di awal waktu karena itu merupakan keutamaan.

Sesungguhnya, mengapa salat itu terasa berat, karena setan telah memasang perangkap agar manusia bisa menemaninya masuk ke dalam neraka. Astaghfirullah. Perangkap-perangkap tersebut antara lain adalah :
·           Membiarkan manusia terlena dengan masalah mubah
·           Meremehkan hal-hal yang sunnah
·           Mengulur-ulur waktu salat
·           Mengganggu salat manusia dengan pikiran-pikiran yang bermacam-macam

Lakukanlah salat dengan tertib dan penuh konsentrasi. Semaksimal mungkin, pusatkan semua pikiran kita hanya tertuju pada Allah azza wa jalla ketika melaksanakan ibadah salat. Maka dari itu kita harus memaksa diri  agar selalu taat dalam mengerjakan kewajiban ini. Jadikan salat bukan hanya sebagai kewajiban, namun juga suatu kebutuhan, kebutuhan akan limpahan rahmat dari Sang Maha Pencipta.

Amalan yang kedua adalah, mengerjakan puasa Ramadan. Seperti halnya salat, puasa Ramadan hukumnya juga wajib dilakukan oleh seluruh umat muslim tanpa terkecuali. Bagi wanita, ada kalanya kita tidak dapat secara penuh melaksanakan ibadah puasa Ramadan karena mendapatkan tamu bulanan.

Maka dari itu, wanita yang puasanya bolong karena datang bulan, wajib mengqada puasanya di hari lain. Biasanya  ada rasa malas yang menghinggapi tatkala akan mengganti puasa Ramadan di lain hari. Terkadang alasannya karena tidak ada yang menemani dirinya untuk berpuasa. Atau ada pula alasan lupa berapa jumlah puasa yang harus diganti. Jadi mulai sekarang bagi para wanita yang belum membayar puasa Ramadannya, segera dibayar ya, jangan tunggu hingga Ramadan tahun depan tiba kembali. 

Amalan yang ketiga adalah, menaati suami. Jika dua amalan sebelumnya adalah kewajiban yang harus dilakukan seorang muslimah kepada Allah dan Rasulullah, maka amalan terakhir adalah melaksanakan kewajibannya kepada sesama manusia yaitu kepada suaminya.

Seorang wanita yang merindukan surga hendaknya dapat menjadi istri yang dapat menyenangkan hati suaminya serta menjadi penguat bagi suaminya. Wahai kaum Hawa, tidakkah kau tau bahwa kesalihan seorang istri memengaruhi kesalihan seorang suami.

Adapun tiga sifat wanita yang kelak menghuni surga. Sifat-sifat itu adalah :
·           Al Wadud, yaitu wanita yang banyak melahirkan anak (wanita yang subur)
·           Al Walud, yaitu wanita yang penuh cinta kepada suaminya
·           Al Aud ‘ala zaujiha, yaitu wanita yang selalu kembali kepada suaminya dan ketika sang istri menzalimi suaminya maka dia akan berkata “Ini tanganku dalam genggamanmu, aku tidak akan tidur hingga engkau rida kepadaku”.

Maksud dari sifat yang ketiga adalah ketika terjadi pertengkaran antara suami dan istri, kaidahnya sang istrilah yang datang terlebih dahulu untuk memohon maaf kepada sang suami.  Janganlah kita, para wanita, memarahi suami kita karena suatu kesalahan. Atau yang lebih parahnya tidak mensyukuri rezeki yang diberikan oleh suami kita.

Rasulullah pernah bersabda “Bersedekahlah para wanita karena kebanyakan dari kalian itu menjadi bara api neraka Jahanam.’ Maka ada wanita bangsawan dan kedua pipinya berwarna (merah) berdiri bertanya, ‘Kenapa wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Karena kalian seringkali mengadu dan mengufuri pemberian suami.”  (HR. Muslim, no. 885)

Demikianlah penjelasan tentang amalan-amalan wanita ahli surga. Semoga kita diberi kemudahan oleh Allah untuk menjadi wanita yang dapat mendampingi suami kita di dunia dan kelak di surga. Allahumma amin.

Kamis, 21 November 2019

MENGULAS BUKU BERJUDUL “HAJI GRATIS (SEMUA BISA KE BAITULLAH)”



Ke Baitullah bukan Monopoli orang yang berharta. Kesempatan itu terbuka bagi siapa saja. Tulisan tersebut terpampang di cover buku yang berjudul “HAJI GRATIS (SEMUA BISA KE BAITULLAH)”. Umat muslim mana sih yang tidak ingin menunaikan rukun Islam yang kelima ini. Ya, kita semua pasti sangat ingin dan merindukan untuk dapat melaksanakan ibadah haji atau setidaknya menjalankan ibadah umrah terlebih dahulu.

Namun pada kenyataannya, banyak faktor yang menghalangi kita untuk bisa mendatangi rumah Allah yang sangat megah di Mekah dan Madinah tersebut. Salah satunya adalah faktor biaya. Sudah menjadi rahasia umum jika untuk bisa ke sana dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Banyak banner iklan berseliweran baik di pinggir jalan maupun di pagar-pagar rumah yang berisi ajakan menuju Baitullah. Tak sedikit pula yang menunjukkan nominal harga yang harus dibayarkan, yang kisaran harganya antara 19 juta hingga 30 juta per kepala.

Seperti beberapa hari yang lalu, salah seorang teman baikku yang memiliki travel haji dan umrah tetiba mengirim pesan whatsapp untuk menawarkan umrah dengan biaya 30 juta. Itu sudah harga teman (katanya, hihihi). Biaya tersebut untuk melaksanakan umrah selama 13 hari dan menginap di hotel bintang lima. Bintang lima gaes. Wow! Sangat menggiurkan sekali, tapi sayang dengan halus kutolak tawarannya, karena...(rahasia, hihihi).

Mungkin angka 30 juta rupiah bagi sebagian orang bukanlah angka yang besar. Namun, bagi kaum duafa, fakir miskin, atau orang yang berpenghasilan pas-pasan angka tersebut terbilang fantastis. Jangankan 30 juta rupiah, bisa memegang uang 10-50 ribu rupiah per hari saja rasa syukur mereka amat sangat luar biasa. Bagaimana mungkin mereka dapat menunaikan umrah apalagi haji jika uang yang berada di kantong mereka sangat minim.

Dan di sinilah mengapa buku ini terbit. Buku Haji Gratis ini mengklaim bahwa banyak jalan menuju Baitullah. Umrah dan haji tidak lagi melulu diperuntukkan bagi mereka yang bergaji tinggi atau berstatus kaya. Kaum duafa, fakir miskin, atau orang yang berpenghasilan pas-pasan ternyata juga bisa memenuhi panggilan Allah untuk menuju rumahNya.

Di dalam buku karya M. Anwar Sani ini, terhimpun cerita-cerita inspiratif tentang bagaimana orang-orang yang hanya dapat bermimpi ke rumah Allah bisa terwujud mimpinya. Bagaimana bisa? Yang pertama adalah karena kekuatan doa. Jangan sekali-sekali meremehkan kekuatan doa. Doa yang kita langitkan bisa saja sewaktu-waktu diijabah oleh Sang Maha Mengabulkan.  Seperti yang dituliskan oleh Ustaz Yusuf Mansur di bab pembuka buku ini bahwa Allah mengarahkan manusia agar selalu berdoa dan memohon hanya kepadaNya, serta mengingatNya setiap saat, dalam kondisi apapun. Seperti sabda Rasulullah saw yang berbunyi, “Berdoalah kepada Allah disertai dengan keyakinan bahwa Allah akan memperkenankan. Ketahuilah bahwa Allah tidak menerima doa dari kalbu yang lalai dan lengah.” (HR Abu Dawud dan At Tirmidzi melalui Salman). Ketahuilah kawan, Allah akan merasa malu jika tidak mengabulkan doa seorang hamba yang telah bermunajat kepadaNya.

Adalah kisah Dasril, seorang tukang kopi yang hidupnya serba kekurangan, awalnya bermimpi berangkat ke Tanah Suci. Namun siapa sangka, Allah membukakan jalan untuk Dasril agar bisa ke sana. Rupanya Allah mengirimkan mitra bisnis, seorang saudagar kopi, yang meminta Dasril agar dijualkan kopinya. Ternyata dia memperoleh laba berlimpah hingga cukup baginya pergi haji. Tidak ada satupun yang mustahil bagi Allah, jika Sang Maha Perkasa sudah mengatakan kun fayakun, min haitsu laa yahtasib.

Yang kedua adalah, perbanyak sedekah. Seperti yang dikisahkan dalam buku ini. Ada seorang tua renta, Mbah Kemi namanya, yang telah ditinggal pergi sang istri selamanya. Dia hidup sebatang kara karena anak terkasih merantau ke luar pulau. Namun tak ada sedikitpun kekhawatiran perihal hidupnya. Hingga dia diberi kabar untuk dapat menunaikan umrahke Tanah Suci. Pria renta yang sehari-hari untuk makan saja masih bergantung dari uluran tangan tetangganya bisa berumrah. Itu semua karena keikhlasannya menyedekahkan kambing untuk kurban yang dia lakukan. Di saat hidup Mbah Kemi serba kekurangan, dia masih mampu berkurban kambing. Alhasil Allah ganti kurbannya dengan umrah. Ma syaa Allah.

Jadi anggapan bahwa pergi haji bagi orang kaya sepertinya sudah tidak berlaku lagi. Ditulis dalam buku yang aku dapatkan secara gratis dari YDSF ini bahwa, tidak jaminan orang miskin pasti tidak bisa berangkat haji, dan tidak jaminan juga orang kaya pasti bisa berangkat haji. Banyak kisah-kisah lain yang membuat hatiku trenyuh dengan bentuk ketawakalan dan ketawadukan orang-orang yang dikisahkan di buku ini. Tak sedikit yang hanya berbekal doa dengan khusyuk dan bersedekah dengan ikhlas, mereka diberi kemudahan untuk menuju Haramain.

Setelah menuntaskan membaca buku ini, ada pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik benakku. Sudah khusyukkah kita dalam bermunajat kepada Allah? Sudahkah kita mengeluarkan sebagian harta untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya? Seberapa sering kita memohon dan memanjatkan doa kepada Allah? Mampukah kita ikhlas bersedekah di kala rezeki kita sedang seret?

Tak salah kiranya jika kawan-kawan membaca buku ini sebagai penggugah agar lebih bersemangat untuk melaksanakan umrah atau haji. Allah saja memampukan dan memudahkan mereka yang kurang mampu untuk datang  ke Haramain. Semuanya kembali lagi ke diri kita masing-masing. Kalau niat sudah terpatri, doa telah dilangitkan, sedekah sudah dimaksimalkan, maka tidak ada alasan bagi Allah untuk tidak memberi kemudahan jalan bagi hambanya menuju Baitullah. Wallahualam.

Identitas Buku
Judul            : Haji Gratis
Penulis          : M. Anwar Sani
Penerbit        : Sygma Creative Media Corp.
Tahun           : 2013
Tebal            : 108 halaman
ISBN            : 978-979-055-486-3

#reading_challenge_odop
#rco_odop6
#tugas_rco_pekan1
#ulasan_buku
#review_buku