Di antara teman-teman, apakah ada yang pernah
mengalami pengalaman ditipu oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab? Di zaman
yang serba online seperti saat ini, kasus-kasus penipuan secara online rupanya semakin
marak saja. Tak sekali dua kali aku menerima pesan pendek atau sms yang isinya
berupa penipuan. Entah itu dalam bentuk informasi lowongan pekerjaan, informasi
jual beli rumah, informasi persewaan rumah, dan lain sebagainya.
Masih terngiang
diingatan beberapa tahun kebelakang, yang kala itu viral sms penipuan yang
berisi mama minta pulsa. Rupanya si mama sudah banyak pulsa jadi tidak lagi
meminta-minta pulsa kepada sembarang anak, hihihi. Isi pesan penipuan yang
sering aku terima biasanya singkat, padat, namun tidak jelas. Semisal “Kalau sudah
transfer tolong hubungi nomor 081********* saja”, atau “Transfer ke rek bank
XXX dengan norek XXXXXXXXXX a.n fulan”, atau “Selamat nomer anda terpilih
sebagai pemenang pertama dari Tel****** dan mendapatkan hadiah sebesar 100 juta
rupiah”, atau pesan-pesan lain yang kurang lebih isinya demikian.
Kejadian selanjutnya,
sekitar setahun yang lalu, giliran suamiku yang tertipu. Huhuhu. Ceritanya,
suamiku memperoleh panggilan pekerjaan melalui sebuah e-mail. Dan kebetulan
juga suamiku memang mengirimkan lamaran pekerjaan ke PT yang bersangkutan. Lalu
suamiku mengirimkan whatsapp ke nomer yang tertera untuk mengonfirmasi info yang
dia dapat melalui e-mail. Merasa umpannya termakan, sang penipu membalas dan
menginformasikan hal-hal yang harus suamiku lakukan. Singkat cerita, suamiku diperintahkan untuk
mengirimkan sejumlah uang untuk sewa hotel di Denpasar, karena interview akan
dilakukan di kota itu.
Bagaikan kerbau
yang dicucuk hidungnya, suamiku menurut saja. Dan baru tersadar tatkala uang
sudah berpindah tangan. Sebenarnya sudah ada ebberapa kejanggalan, seperti kop
surat panggilan interview yang tidak memakai kop surat PT yang bersangkutan. Kejanggalan
lainnya, mengapa suamiku harus mentransfer sejumlah uang kalau mau interview? Bukankah
seharusnya ditanggung oleh si perusahaan? Yah, namanya juga tertipu, korban
tidak akan sadar kalau sudah kena tipu. Kamipun hanya bisa mengikhlaskan uang
itu (meskipun aslinya belum ikhlas 100% sih, wakwakwak).
Dan semalam,
temanku juga menshare oknum yang dia curigai sebagai penipu. Ada sebuah booth yang berkedok menawarkan undian
berhadiah dengan alasan dia akan membuka toko olektronik di suatu mall di
Surabaya. Temanku iseng masuk ke booth tersebut, lalu ditawari segala macam
barang-barang elektronik. Sampailah pada
tahap menggesek nomer undian, hal ini dilakukan temanku karena saking
penasarannya dengan system penipuannya. Dan temanku mundur teratur, asal tau
saja piker temanku. Di sinilah korban akan tertipu, ketika ditawari hadiah
utama, korban akan menebus barang tersebut dengan nominal tertentu, yang tentu
saja harga barangnya di bawah harga standar, sebagai umpan agar orang tertarik
untuk menebusnya. Dan jika penipu berhasil, si korban akan membawa hadiah
tersebut. Namun malangnya adalah, hadiah yang didapat tidak sesuai ekspektasi,
bahkan terkadang tidak dapat dipakai di saat awal mencobanya (di rumah tentu
saja) atau barang yang di dapat sudah dalam kondisi rusak. Hmm, menyebalkan
memang.
Geram, kesal,
gemas rasanya jika mengetahui ada saja orang yang pekerjaannya hanya kirim-kirim
sms penipuan, dan berharap ada seseorang yang percaya dengan isi pesan
tersebut. Hallo? Tidak maukah anda-anda ini mencari pekerjaan yang halal lagi
tayib? Sudah sebegitu mentokkah hidup anda? Apakah tubuh dan otak mereka sudah
tidak cukup sehat untuk mengerjakan pekerjaan yang lebih bermanfaat? Ah, entah
apa yang (merasuki) ada di otak mereka. Di kala biaya hidup semakin tinggi,
segala cara dilakukan agar dapat menutupi segala kebutuhan hidup. Namun ingatlah,
hasil penipuan bukanlah hasil yang baik. Ingatlah akan dosa yang akan kalian
tanggung jika terus hidup dari hasil menipu. Semoga Tuhan segera mengembalikan para penipu ini ke jalan yang lurus kembali. Amin.
Aku jg mbak hampir ketipu minggu lalu. Ceritanya bosku menyuruh mencari diatributor minyak goreng. Nah, aku nemu di google. Mereka beriklan di blog juga loh. Pas aku datangi, trnyata pergudangan yg dijadikan alamat adalah fiktif. Aku diberi tahu satpam, karena sudah ada korban.
BalasHapusYa Allah..terlalu bgt gt yaa..segala upaya dilakukan biar dapat mangsa
HapusSemoga mereka segera kembali ke jalan yg benar yaa
Hebat Kakakku, senang membacanya
BalasHapus#semangat
Pak eko, ditunggu tulisannya
HapusHarus selalu waspada n bijak menyikapi sesuatu ya ...
BalasHapusBetul mba lilis
HapusBelum pernah sih, soalnya mungkin penipunya takut duluan sama kegalakanku wkekek
BalasHapusHmmm..galakan mana sama macan?
HapusZaman makin tua ya..
BalasHapusKiamat sudah dekat
HapusSemakin berjalannya waktu kehidupan semakin mengerikan. Banyak modus penipuan hingga nyawa taruhannya. Miris sedih hiks
BalasHapusastaghfirullah, ngeri banget mba
Hapussemoga kita selalu dlm lindungan Allah azza wa jalla