Senin, 02 Desember 2019

CATCALLING


Pernahkah mengalami suatu pengalaman pahit disiulin, atau iseng dipanggil-panggil namanya, atau digodain oleh pria-pria tak dikenal di jalan atau di ruang publik lainnya? Jika pernah, berarti anda menjadi korban catcalling. Catcalling merupakan salah satu bentuk pelecehan seksual secara verbal.

Korban catcalling biasanya adalah para wanita. Bentuk catcalling dapat  berbentuk siulan atau panggilan ‘Hai cantik’, ‘Hai manis’, ‘Cewek, kenalan dong’ dengan maksud menggoda. Pelakunya sebagian besar adalah lelaki iseng yang biasanya sedang bergerombol. Kebiasaan catcalling masih dianggap tindakan yang lumrah di kalangan masyarakat kita, padahal tindakan catcalling jika dibiarkan bisa menjadi bibit kekerasan seksual.

Tindakan catcalling sangat meresahkan masyarakat dan yang dirugikan lagi-lagi adalah kaum Hawa. Wanita selalu yang disalahkan, karena gaya pakaian wanita yang selalu memancing kaum pria untuk menggoda. Namun nyatanya catcalling terjadi bukan karena pakaian yang dikenakan oleh kaum wanita, melainkan karena kaum pria memandang wanita sebagai obyek pelecehan. Pria masih menganggap bahwa wanita adalah makhluk yang lemah dan menganggap siulan yang dilontarkan kepada korbannya hanyalah candaan yang wajar-wajar saja. “Kalau perempuan berdandan seperti apapun, serapi apapun, setertutup apapun, kalau cara pandang masyarakat, dalam hal ini adalah pelaku, dalam hal ini adalah laki-laki, itu tidak berubah cara pandangnya, sama saja menurut saya” pendapat  Budi Wahyuni yang merupakan Wakil Komnas Perempuan dalam wawancaranya dengan Net Stories untuk Net TV.

Belum adanya undang-undang yang menjerat pelaku catcalling, membuat para korbannya belum dapat menerima perlindungan hukum jika tertimpa masalah ini. Dari hasil survey yang dilakukan oleh Hollaback! Jakarta di tahun 2018, sebanyak 17% pelecehan seksual di ruang publik yang dialami responden adalah dalam bentuk siulan atau suitan, dan 12% dalam bentuk komentar bentuk tubuh. Ini sangat disayangkan karena si korban hanya bisa diam saja dengan menghindari siulan para catcaller. Padahal sang pelaku tidak menyadari dampak psikologis yang dirasakan oleh korban. Para korban pelecehan bisa mengalami kondisi tidak aman, tidak nyaman, merasa marah, bahkan merasa dipermalukan.

Sumber : kanal YouTube Hollaback! Jakarta

Maka dari itu banyak kampanye edukasi yang dilakukan untuk menyuarakan agar tidak melakukan tindakan catcalling di ruang publik, yang dapat berujung pada tindak kejahatan seksual. Seperti kampanye yang dilakukan oleh Hollaback! Jakarta melalui sosial media yaitu dengan memberikan informasi apa saja bentuk-bentuk pelecehan, membagi cerita-cerita dari korban pelecehan di laman Hollaback! Jakarta untuk mendorong orang lain agar berani bersuara.

Adapun beberapa tips untuk mengindari godaan iseng dari para catcaller yang bisa kita terapkan.
1. Berjalanlah dengan percara diri
Jangan hiraukan panggilan iseng yang dilontarkan catcaller, anggap saja angin lalu. Mereka akan capek-capek sendiri jika kita cuek dan tidak meladeni tindakan iseng tersebut.

2. Berikan teguran tegas kepada pelaku catcaller
Bagi para wanita yang bernyali, silahkan berikan teguran keras kepada pelaku. Tidak ada salahnya jika kita balik mengintimidasi mereka, misalnya dengan memotret wajah mereka dan mengancam akan melaporkan mereka ke pihak berwajib.

3. Menyibukkan diri untuk mengalihkan perhatian
Sibukkan diri, terutama ketika kita, para wanita khususnya, sedang berjalan seorang diri. Mendengarkan musik dan bersenandung bisa dijadikan alternatif untuk mengalihkan perhatian. Atau bisa juga dengan membawa buku favorit sebagai bahan bacaan yang siap dibaca kapan saja ketika di ruang publik.

4. Lakukan hal-hal aneh yang membuat para catcaller berhenti untuk menggoda

Itulah beberapa tips yang dibagikan oleh “Net Stories: Serba-Serbi Catcalling di Indonesia” (Net 12) di kanal YouTube Official Net News.

Teruntuk para kaum Hawa, tetaplah waspada dan berhati-hati ketika sedang berada di ruang publik. Berdoalah kepada Sang Maha Pencipta sebelum kita memulai segala aktivitas apapun. Dan teruntuk para pelaku catcaller, mulai sekarang berpikirlah sebelum melakukannya. Ingatlah apa yang kalian lakukan adalah tindakan yang kurang terpuji. Semua perilaku buruk kita kapada sesama manusia pasti ada ganjarannya. Waspadalah!

Sumber tulisan:
NET Stories: Serba Serbi Catcalling di Indonesia - NET12
Hasil Survei Pelecehan di Ruang Publik Akan Membuat Kamu Kaget!


2 komentar: