Pernahkah
mengalami suatu pengalaman pahit disiulin, atau iseng dipanggil-panggil
namanya, atau digodain oleh pria-pria tak dikenal di jalan atau di ruang publik
lainnya? Jika pernah, berarti anda menjadi korban catcalling. Catcalling
merupakan salah satu bentuk pelecehan seksual secara verbal.
Korban
catcalling biasanya adalah para wanita. Bentuk catcalling dapat berbentuk siulan atau panggilan ‘Hai cantik’,
‘Hai manis’, ‘Cewek, kenalan dong’ dengan maksud menggoda. Pelakunya sebagian
besar adalah lelaki iseng yang biasanya sedang bergerombol. Kebiasaan
catcalling masih dianggap tindakan yang lumrah di kalangan masyarakat kita,
padahal tindakan catcalling jika dibiarkan bisa menjadi bibit kekerasan
seksual.
Tindakan catcalling
sangat meresahkan masyarakat dan yang dirugikan lagi-lagi adalah kaum Hawa.
Wanita selalu yang disalahkan, karena gaya pakaian wanita yang selalu memancing
kaum pria untuk menggoda. Namun nyatanya catcalling terjadi bukan karena
pakaian yang dikenakan oleh kaum wanita, melainkan karena kaum pria memandang
wanita sebagai obyek pelecehan. Pria masih menganggap bahwa wanita adalah
makhluk yang lemah dan menganggap siulan yang dilontarkan kepada korbannya
hanyalah candaan yang wajar-wajar saja. “Kalau perempuan berdandan seperti
apapun, serapi apapun, setertutup apapun, kalau cara pandang masyarakat, dalam
hal ini adalah pelaku, dalam hal ini adalah laki-laki, itu tidak berubah cara
pandangnya, sama saja menurut saya” pendapat Budi Wahyuni yang merupakan Wakil Komnas
Perempuan dalam wawancaranya dengan Net Stories untuk Net TV.
Belum adanya
undang-undang yang menjerat pelaku catcalling, membuat para korbannya belum
dapat menerima perlindungan hukum jika tertimpa masalah ini. Dari hasil survey
yang dilakukan oleh Hollaback! Jakarta di tahun 2018, sebanyak 17% pelecehan
seksual di ruang publik yang dialami responden adalah dalam bentuk siulan atau
suitan, dan 12% dalam bentuk komentar bentuk tubuh. Ini sangat disayangkan
karena si korban hanya bisa diam saja dengan menghindari siulan para catcaller.
Padahal sang pelaku tidak menyadari dampak psikologis yang dirasakan oleh
korban. Para korban pelecehan bisa mengalami kondisi tidak aman, tidak nyaman, merasa
marah, bahkan merasa dipermalukan.
Sumber : kanal YouTube Hollaback! Jakarta |
Maka dari itu banyak kampanye edukasi yang dilakukan untuk menyuarakan agar tidak melakukan tindakan catcalling di ruang publik, yang dapat berujung pada tindak kejahatan seksual. Seperti kampanye yang dilakukan oleh Hollaback! Jakarta melalui sosial media yaitu dengan memberikan informasi apa saja bentuk-bentuk pelecehan, membagi cerita-cerita dari korban pelecehan di laman Hollaback! Jakarta untuk mendorong orang lain agar berani bersuara.
Adapun beberapa
tips untuk mengindari godaan iseng dari para catcaller yang bisa kita terapkan.
1. Berjalanlah dengan
percara diri
Jangan hiraukan
panggilan iseng yang dilontarkan catcaller, anggap saja angin lalu. Mereka akan
capek-capek sendiri jika kita cuek dan tidak meladeni tindakan iseng tersebut.
2. Berikan
teguran tegas kepada pelaku catcaller
Bagi para wanita
yang bernyali, silahkan berikan teguran keras kepada pelaku. Tidak ada salahnya
jika kita balik mengintimidasi mereka, misalnya dengan memotret wajah mereka
dan mengancam akan melaporkan mereka ke pihak berwajib.
3. Menyibukkan
diri untuk mengalihkan perhatian
Sibukkan diri,
terutama ketika kita, para wanita khususnya, sedang berjalan seorang diri. Mendengarkan
musik dan bersenandung bisa dijadikan alternatif untuk mengalihkan perhatian. Atau
bisa juga dengan membawa buku favorit sebagai bahan bacaan yang siap dibaca
kapan saja ketika di ruang publik.
4. Lakukan
hal-hal aneh yang membuat para catcaller berhenti untuk menggoda
Itulah beberapa
tips yang dibagikan oleh “Net Stories: Serba-Serbi Catcalling di Indonesia” (Net
12) di kanal YouTube Official Net News.
Teruntuk para
kaum Hawa, tetaplah waspada dan berhati-hati ketika sedang berada di ruang
publik. Berdoalah kepada Sang Maha Pencipta sebelum kita memulai segala
aktivitas apapun. Dan teruntuk para pelaku catcaller, mulai sekarang
berpikirlah sebelum melakukannya. Ingatlah apa yang kalian lakukan adalah
tindakan yang kurang terpuji. Semua perilaku buruk kita kapada sesama manusia
pasti ada ganjarannya. Waspadalah!
Sumber tulisan:
NET Stories: Serba Serbi Catcalling di Indonesia - NET12
Hasil Survei Pelecehan di Ruang Publik Akan Membuat Kamu Kaget!
Sumber tulisan:
NET Stories: Serba Serbi Catcalling di Indonesia - NET12
Hasil Survei Pelecehan di Ruang Publik Akan Membuat Kamu Kaget!
Nah nah ini nihh, piwiiittt~
BalasHapusciwiiii...traktir dong
Hapus