Jumat, 13 Desember 2019

BAITI JANNATI



Tiap-tiap pasangan yang telah halal dalam ikatan tali pernikahan pasti mendambakan keluarga yang sakinah, mawadah, dan rahmah. Keluarga yang dipenuhi dengan kedamaian, rasa kasih sayang, serta karunia akan menciptakan suasana rumah tangga yang bahagia, hingga serasa berada di dalam surga. ‘Baiti jannati’, rumahku adalah surgaku. Siapa yang tak menginginkan kondisi rumah yang seperti demikian.

Untuk  menciptakan suasana rumah di dunia laksana di surga bukan perkara yang gampang. Akan ada saja masalah dan musibah yang datang  silih berganti untuk menguji kita. Entah itu dari si suami, istri, anak, mertua, atau bahkan dari tetangga sebelah rumah. Maka dari itu tak sedikit yang tidak dapat mewujudkan impian rumahku adalah surgaku.

Namun, ada juga pasangan suami istri yang dapat mewujudkannya. Suatu keluarga dikatakan dapat mewujudkan kondisi baiti jannati salah satu contohnya adalah ketika sang suami akan selalu merasa rindu akan rumahnya, rindu akan sambutan hangat dari anak-anaknya, rindu akan senyuman yang merekah dari bibir istrinya.

Ya, kajian khusus muslimah yang rutin diadakan setiap hari jumat, pagi ini membahas kiat-kiat untuk membangun  rumahku adalah surgaku. Materi kajian bertema baiti jannati kali ini disampaikan oleh Ustaz Armedi Raharja, Lc.

Salah satu syarat untuk membentuk rumah yang bak surga adalah pasangan suami dan istri yang bertakwa kepada Allah. Rumah yang penuh cinta kasih tentunya akan terwujud jika sang nahkoda yang tak lain adalah suaminya merupakan sosok yang salih. Dan perlu adanya sosok salihah sebagai pendukung dan pendamping yang tak lain adalah sang istri.

Bayangkan apa jadinya jika sosok suami sebagai pemimpin keluarga memiliki perangai yang tidak  baik, jauh dari Allah, dan bukan sosok yang salih, dapat dipastikan rumah tangganya akan seperti neraka. Akan banyak percekcokan, kemarahan yang berujung KDRT, bahkan mungkin berakhir perceraian di pengadilan agama.

Meskipun tak mudah, Islam telah memberikan kiat-kiat untuk membangun rumah yang bak di surga. Apa sajakah kiat-kiat tersebut?

Pertama, luruskan niat. Bagi para singlelilah yang in syaa allah dalam waktu dekat akan bertemu jodohnya masing-masing, mari niatkan menikah karena Allah, niatkan menikah karena ingin mendapatkan generasi-generasi penerus yang salih, menikah karena untuk mengantarkan diri kepada surga Allah.
Memanglah benar jika segala sesuatu itu bergantung pada niatnya. Jika niat awalnya saja sudah salah, maka akan jauh dari berkah Allah. Adapaun contoh niat yang salah misalnya adalah menikah karena harta atau menikah karena kepepet usia. Dan bagaimana bagi yang sudah terlanjur menikah? Jika niatnya belum untuk beribadah kepada Allah, segeralah ubah niat tersebut.

Kedua, pilihlah pasangan yang salih dan salihah. Seperti sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, “Nikahilah wanita karena empat perkara, karena hartanya, nasabnya (keturunan), kecantikannya, dan agamanya, dan pilihlah wanita yang taat agamanya maka kamu akan beruntung.”
Tidak ada salahnya memang menikahi wanita yang cantik atau kaya. Namun alangkah baiknya jika seorang lelaki menikahi wanita yang salihah. Karena kecantikan akhlak, adab, dan ilmu agama seorang wanita akan mengalahkan kecantikan dzahirnya.

Ketiga, pilihlah pasangan yang berilmu. Tentu saja ilmu yang dimaksud adalah ilmu syariat. Lelaki dan wanita yang akan menikah sebaiknya telah mengetahui tentang hak-hak dan kewajiban-kewajibannya ketika kelak menjadi seorang suami dan istri. Begitu pula seorang wanita, hendaknya memilih lelaki yang baik agamanya. Ketakwaan seseorang berbanding lurus dengan keharmonisan terhadap keluarganya.

Sebagai salah satu contohnya adalah kewajiban suami untuk menafkahi istrinya, serta kewajiban istri untuk mengurus suami, anak-anak, dan rumah tangganya. Ada pula hak-hak seorang suami yang wajib dilaksanakan oleh istrinya, salah satunya adalah seorang istri harus taat kepada suaminya. Dan istri juga berhak untuk memperoleh hak-haknya, dapat dibaca di sini 'Hak-Hak Wanita Dalam Islam'.

Keempat, berlapang dada dan mudah mengalah. Salah satu resep keharmonisan rumah tangga yang lain adalah istri yang selalu mengalah, meskipun sang suami yang bersalah. Baca pula 'Amalan-Amalan Wanita Ahli Surga' sebagai pengingat kepada para istri salihah, bahwa wanita yang sabar dan selalu mengalah merupakan sifat wanita yang kelak akan menghuni surga. Ingat ya ibu-ibu untuk selalu mengalah kepada para suami! Ada pesan dari Ustaz Armedi yang ditujukan kepada ibu-ibu peserta kajian pagi ini.

“Terkadang mengalah bukan berarti salah. Terkadang mengalah bukan berarti kalah. Namun terkadang mengalah adalah memberikan kesempatan kepada orang yang kita sayang untuk berubah.”

Kelima, memprioritaskan negeri akhirat. Rumah tangga yang bahagia, harmonis, dan penuh cinta takkan terwujud jika tanpa diiringi dengan beribadah kepada Allah. Menyamakan visi dan misi kedua belah pihak sebelum mengikat janji dalam ikatan pernikahan bahwa tujuan akhirnya adalah kehidupan di akhirat. Yaitu dengan memperbanyak membaca Al Quran, melaksanakan salat, melaksanakan puasa, menyedakahkan hartanya. Niscaya Allah akan mengucurkan berkah-Nya yang sedemikian rupa kepada bahtera rumah tangga yang demikian ini.

Demikianlah kiat-kiat yang disampaikan oleh pemateri untuk menciptakan sebuah baiti jannati. Mungkin mudah bagi seorang suami untuk membelikan sang istri sebuah rumah. Namun apakah rumah yang dia belikan telah berhasil menciptakan sebuah surga kecil bagi rumah tangga yang sedang diarunginya? Mari jadikan ini semua sebagai kontemplasi. Riak-riak kecil akan selalu datang menghampiri, dan tetap yakinkan diri bahwa Allah akan selalu memberikan petunjuk bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh berada di jalan-Nya. Wallahualam.

2 komentar: