Selasa, 05 November 2019

KESAN PERTAMA BEGITU MENANTANG, SELANJUTNYA BEGITU KURINDUKAN

sumber gambar : klik di sini


Lega, senang, bahagia,  tetapi sekaligus terharu dan sedih. Rasanya nano-nano campur aduk begitu pokoknya. Bagaimana tidak? 8 pekan harus melewati tantangan untuk menulis di blog pribadi itu seperti hal yang tak bisa kusangka dan kuduga. Seperti keajaiban dunia, hahaha agak lebay memang.

Ya, akhirnya kami berada di penghujung akhir kelas menulis One Day One Post batch 7 (ODOP). Namun memang benar-benar tidak menyangka,  bisa istikamah menulis setiap hari saja (meskipun pernah berhutang 2 kali sih) bagiku itu sudah luar biasa, ditambah bisa menaklukkan segala macam tantangan yang diluncurkan oleh kelas menulis ODOP itu lebih luar biasa lagi. Tantangannya tidak kaleng-kaleng pula. Selalu berhasil membuat otak berpikir keras (terutama otakku ya, tapi lumayan lah ya otakku terpakai juga jadinya, hahaha).

Intinya menulis ternyata penuh perjuangan, sudah macam ketika jatuh bangun aku menyelesaikan kuliah di kampus  ITS tempo dulu. Kesan pertama mengikuti kelas menulis ODOP begitu menantang, dan setelah dijalani selama beberapa minggu ternyata mengasyikkan juga. Bisa mencurahkan isi hati dan isi pikiran ke dalam sebuah tulisan itu sesuatu yang menarik dan menggoda. Menggodaku untuk bermain kata-kata dan mengolah diksi.

Ilmu menulisku otomatis juga berambah. Senang sekali mendapatkan ilmu gratis selama menjadi peserta. Yang awalnya kukira tulisan non–fiksi itu sama saja, ternyata berbeda-beda jenisnya. Ada feature, artikel, esai, biografi, jurnalisme, opini, dan lain sebagainya. Belum lagi tulisan fiksi yang genrenya juga banyak. Ada novel, novelet, cerita pendek, cerita bersambung, dan lain sebagainya. Diberi materi cara membuat puisi, outline cerita fiksi, opening dan ending cerita fiksi. Duh, kurang baik bagaimana ODOP ini.

Diajari dan diberi tips menulis oleh para pemateri yang sudah master di dunia kepenulisan itu macam mendapakan berlian loh. Dan ini gratis, tidak perlu bayar, apalagi subscribe, like, atau share hahaha. Sungguh pengalaman yang sangat berharga bagiku yang ilmunya masih nol puthul kalau kata orang Jawa.

Apakah hanya mendapat ilmu menulis saja di kelas menulis ODOP batch 7. Oh, tentu tidak. Setelah dinyatakan lulus dari seleksi open recruitment, seluruh peserta dipersatukan dalam suatu grup besar whatsapp bernama grup ODOP batch 7. Kemudian kami dipecah menjadi 8 grup kecil. Tiap  grup kecil awalnya berjumlah 22 orang kalau tidak salah. Dan disinilah aku berada, di grup Konstantinopel. Seleksi alam terjadi. Jumlah peserta yang awalnya 22 beringsut mengecil menjadi 13 orang. Hiks sedih.

13 orang peserta plus 4 PJ (baca: pije) dari Konstantinopel in syaa allah akan lulus dari kelas menulis ODOP batch 7 kali ini. Susah, senang, sedih, bahagia, galau telah kami lewati bersama. Saling menyapa, saling menguatkan, saling mengingatkan, saling cakar (mba Jihan sama mas Syaif nih lakonnya, hahaha), saling kirim sticker lucu, saling bercanda menjadi isi percakapan kami. Seluruh keluarga besar Konstantinopel selalu berhasil membuatku tertawa bahkan di saat-saat tersibukku. Para pije, maafkan keberisikan kami ya.

Guys, aku akan merindukan kalian semua. Mba Naila, Mba Nining, Mba Sakifah, Mba Dian Fajar, Mba Jihan, Mba Riana, duo Bunda Lilis, Mba Rahayu, Mba Arina, Mba Retno, Mba Karis, Mba Lasmi, Mba Sari, Mba Dewi, dan yang tercakep (cowo sendiri masalahnya, hahaha) Mas Syaif. Eh, tapi kita akan tetap lanjut kan ya, hihihi. Keluarga baruku ini semuanya bertalenta dan berprestasi, semuanya keren. Aku belajar banyak hal baru dari mereka. Semoga ada kesempatan kita dapat bersua di dunia nyata ya. Kalian semua luar biasa kalau kata Ariel NOAH.

Semoga Komunitas One Day One Post di masa mendatang akan menelurkan banyak pejuang literasi bagi negeri tercinta kita. Semakin banyak penggiat literasi bagi kaum milenial, semakin banyak penulis yang hadir dengan karya-karya hebatnya, semakin banyak penulis yang menyebarkan virus kebaikan melalui tulisan di blog atau media lainnya. Berharap besar masyarakat dunia nyata dan dunia maya di Indonesia semakin suka membaca. Ingat, ayat pertama Al Quran yang diturunkan adalah Iqra’ yang artinya membaca. Negara kita akan maju jika masyarakatnya suka membaca dan menulis.

Akhir kalam, tiada awal tanpa ada akhir. Terimakasih kuucapkan pada para PJ, para pemateri, dan teman-teman peserta ODOP atas kesempatan,  ilmu , dan pengalaman yang sangat berharga ini. Semoga di akhir ODOP ini merupakan awal baru bagi kami utuk lebih giat menulis lagi. Tidak mandeg setelah kelas menulis ini berakhir. Semoga komunitas ODOP semakin jaya di darat, laut, dan udara. Tetap semangat menulis kawan-kawanku semua. I love you 3456. Hahaha.

13 komentar:

  1. I will be missing you too Mba Prajna Heii kuuu 😔😔😘😘😘❤️ goodluck Mba. Sukses selalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. sukses juga mba Jihan syantik, semoga waktu isa mempertemukan kita ya, kutunggu buku solomu yaa

      Hapus
  2. Dari kemaren baca kesan pesan rasanya meleleh, peluk atu-atu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bangetttt mba Nai, aq juga baca punya teman teman pengen tak peluki satu2

      Hapus
  3. Jadi kangen keringat dingin klo maw setor blognya gak bisa d buka...😆😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakwakwak, palagi kalo pas detik2 akhir tantangan ya mba Hayu 😂😂

      Hapus
  4. Semangat level berikutnya ya mbak. Salam kenal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tetap bersemangat mba maria, salam kenal juga yaa..mari kita lewati tantangan ini bersama-sama

      Hapus