sumber gambar : klik di sini |
Lega, senang, bahagia, tetapi sekaligus terharu dan sedih. Rasanya nano-nano
campur aduk begitu pokoknya. Bagaimana tidak? 8 pekan harus melewati tantangan
untuk menulis di blog pribadi itu seperti hal yang tak bisa kusangka dan
kuduga. Seperti keajaiban dunia, hahaha agak lebay memang.
Ya, akhirnya kami berada di
penghujung akhir kelas menulis One Day One Post batch 7 (ODOP). Namun memang benar-benar
tidak menyangka, bisa istikamah menulis
setiap hari saja (meskipun pernah berhutang 2 kali sih) bagiku itu sudah luar
biasa, ditambah bisa menaklukkan segala macam tantangan yang diluncurkan oleh
kelas menulis ODOP itu lebih luar biasa lagi. Tantangannya tidak kaleng-kaleng
pula. Selalu berhasil membuat otak berpikir keras (terutama otakku ya, tapi lumayan
lah ya otakku terpakai juga jadinya, hahaha).
Intinya menulis ternyata penuh
perjuangan, sudah macam ketika jatuh bangun aku menyelesaikan kuliah di kampus ITS tempo dulu. Kesan pertama mengikuti kelas
menulis ODOP begitu menantang, dan setelah dijalani selama beberapa minggu
ternyata mengasyikkan juga. Bisa mencurahkan isi hati dan isi pikiran ke dalam
sebuah tulisan itu sesuatu yang menarik dan menggoda. Menggodaku untuk bermain
kata-kata dan mengolah diksi.
Ilmu menulisku otomatis juga
berambah. Senang sekali mendapatkan ilmu gratis selama menjadi peserta. Yang awalnya
kukira tulisan non–fiksi itu sama saja, ternyata berbeda-beda jenisnya. Ada feature,
artikel, esai, biografi, jurnalisme, opini, dan lain sebagainya. Belum lagi
tulisan fiksi yang genrenya juga banyak. Ada novel, novelet, cerita pendek,
cerita bersambung, dan lain sebagainya. Diberi materi cara membuat puisi,
outline cerita fiksi, opening dan ending cerita fiksi. Duh, kurang baik
bagaimana ODOP ini.
Diajari dan diberi tips menulis oleh para
pemateri yang sudah master di dunia kepenulisan itu macam mendapakan berlian
loh. Dan ini gratis, tidak perlu bayar, apalagi subscribe, like, atau share
hahaha. Sungguh pengalaman yang sangat berharga bagiku yang ilmunya masih nol
puthul kalau kata orang Jawa.
Apakah hanya mendapat ilmu menulis
saja di kelas menulis ODOP batch 7. Oh, tentu tidak. Setelah dinyatakan lulus dari
seleksi open recruitment, seluruh
peserta dipersatukan dalam suatu grup besar whatsapp bernama grup ODOP batch 7.
Kemudian kami dipecah menjadi 8 grup kecil. Tiap grup kecil awalnya berjumlah 22 orang kalau
tidak salah. Dan disinilah aku berada, di grup Konstantinopel. Seleksi alam
terjadi. Jumlah peserta yang awalnya 22 beringsut mengecil menjadi 13 orang. Hiks
sedih.
13 orang peserta plus 4 PJ (baca: pije)
dari Konstantinopel in syaa allah akan lulus dari kelas menulis ODOP batch 7
kali ini. Susah, senang, sedih, bahagia, galau telah kami lewati bersama. Saling
menyapa, saling menguatkan, saling mengingatkan, saling cakar (mba Jihan sama
mas Syaif nih lakonnya, hahaha), saling kirim sticker lucu, saling bercanda menjadi isi percakapan kami. Seluruh keluarga
besar Konstantinopel selalu berhasil membuatku tertawa bahkan di saat-saat
tersibukku. Para pije, maafkan keberisikan kami ya.
Guys, aku akan
merindukan kalian semua. Mba Naila, Mba Nining, Mba Sakifah, Mba Dian Fajar,
Mba Jihan, Mba Riana, duo Bunda Lilis, Mba Rahayu, Mba Arina, Mba Retno, Mba Karis,
Mba Lasmi, Mba Sari, Mba Dewi, dan yang tercakep (cowo sendiri masalahnya,
hahaha) Mas Syaif. Eh, tapi kita akan tetap lanjut kan ya, hihihi. Keluarga baruku
ini semuanya bertalenta dan berprestasi, semuanya keren. Aku belajar banyak hal baru dari
mereka. Semoga ada kesempatan kita dapat bersua di dunia nyata ya. Kalian semua luar biasa kalau kata Ariel NOAH.
Semoga Komunitas One Day One Post di
masa mendatang akan menelurkan banyak pejuang literasi bagi negeri tercinta
kita. Semakin banyak penggiat literasi bagi kaum milenial, semakin banyak
penulis yang hadir dengan karya-karya hebatnya, semakin banyak penulis yang menyebarkan
virus kebaikan melalui tulisan di blog atau media lainnya. Berharap besar masyarakat dunia nyata
dan dunia maya di Indonesia semakin suka membaca. Ingat, ayat pertama Al Quran
yang diturunkan adalah Iqra’ yang artinya membaca. Negara kita akan maju jika
masyarakatnya suka membaca dan menulis.
Akhir kalam, tiada awal tanpa ada
akhir. Terimakasih kuucapkan pada para PJ, para pemateri, dan teman-teman
peserta ODOP atas kesempatan, ilmu , dan
pengalaman yang sangat berharga ini. Semoga di akhir ODOP ini merupakan awal
baru bagi kami utuk lebih giat menulis lagi. Tidak mandeg setelah kelas menulis ini
berakhir. Semoga komunitas ODOP semakin jaya di darat, laut, dan udara. Tetap semangat
menulis kawan-kawanku semua. I love you 3456. Hahaha.
I will be missing you too Mba Prajna Heii kuuu 😔😔😘😘😘❤️ goodluck Mba. Sukses selalu
BalasHapussukses juga mba Jihan syantik, semoga waktu isa mempertemukan kita ya, kutunggu buku solomu yaa
HapusDari kemaren baca kesan pesan rasanya meleleh, peluk atu-atu...
BalasHapusBangetttt mba Nai, aq juga baca punya teman teman pengen tak peluki satu2
HapusMelow berjamaah, hiks hiks
BalasHapusMelow berjamaah...hiks hiks
BalasHapusHahaha, iya bun..ya seneng, ya sedih
HapusJadi kangen keringat dingin klo maw setor blognya gak bisa d buka...😆😆
BalasHapusWakwakwak, palagi kalo pas detik2 akhir tantangan ya mba Hayu 😂😂
HapusSungkem Bu 🙇🙇🙇
BalasHapusInggih cah bagus 😁
HapusSemangat level berikutnya ya mbak. Salam kenal.
BalasHapustetap bersemangat mba maria, salam kenal juga yaa..mari kita lewati tantangan ini bersama-sama
Hapus