Suatu pagi di hari jumat penuh berkah tiba-tiba
teman kuliahku, Meyta, mengirimkan pesan whatsapp kepadaku. Rupanya temanku
mengirimkan sebuah pesan yang diteruskan, yang entah siapa gerangan orang yang membuat pesan tersebut kali pertama. Awalnya aku membacanya sambil
lalu karena ada tugas kantor yang harus aku selesaikan, hingga malam menjelang
ketika tugas meninabobokan anak telah tuntas, aku kembali membaca dan mencerna
pesan yang dikirimkan temanku pagi tadi.
Isinya cukup membuatku sirik hati. Bagaimana tidak,
setelah kucerna dengan baik, pesan tersebut ternyata ditujukan kepada para
istri. Taukah engkau wahai kaum Hawa, bahwa bidadari yang berada di surga mengecam
para istri yang menyakiti hati suaminya?
Lah
kok bisa? Pasti ada yang bertanya demikian. Tentu saja bisa,
karena sejatinya suami suami yang mendampingi kita di dunia semata-mata
hanyalah titipan, seperti halnya harta, tahta, serta anak-anak kita. Jika suami
kita berperilaku salih selama di dunia, kelak dia akan didampingi oleh Huru’in,
sang bidadari bermata jeli. Nah loh,
lalu kita, sebagai istrinya bagaimana nasibnya? Jangan sedih ibu-ibu, kita bisa
juga menjadi bidadari yang mendampingi suami kita kelak di akhirat, asalkan
kita menjadi istri yang salihah bagi suami selama di dunia.
Dalam sebuah kajian yang disampaikan oleh Ustaz Khalid
Basalamah di kanal YouTube, amalan pertama yang dihisab oleh Allah adalah
perihal salat dan hubungan dengan suami/istri kita. Jika urusan salat dan
urusan dengan suami kita baik, in syaa allah urusan yang lainnya akan dimudahkan
oleh Allah azza wa jalla. Lalu bagaimana cara bagi istri untuk bisa mendapatkan
rida suami? Sangat mudah sebenarnya yaitu dengan melayani mereka secara ikhlas
dan penuh kasih sayang. Kurangi rasa cemburu, kurangi bersikap cerewet, dan yang
paling penting selalu mengalah serta meminta maaf terlebih dahulu jika terjadi
perselisihan dalam rumah tangga.
Sanggupkah kita, para istri, meminta maaf terlebih
dahulu jikalau terjadi perselisihan, walaupun sang suami yang salah? Hehehe.
Pasti ada yang jawab, “Idih, kan suamiku yang salah, harusnya dia duluan yang
meminta maaf, aku sih ogah. Gengsi!” (eaaakkk, curhat ya Mamah Dedeh,
wkwkwkwk). Namun itulah syariat yang dibuat oleh Sang Maha Mengetahui, para
istrilah yang wajib mengulurkan tangan untuk memohon maaf terlebih dahulu.
Namun, lagi-lagi akan ada pertanyaan lain seperti “Bagaimana
jika sang suami yang zalim kepada istrinya?”. Jangan jawab, diretur aja bisa ga? (wakakaka, percayalah ada yang menjawab
demikian saat di kajian). Diretur, macam barang saja ya si suami. Atau ada juga
yang protes dengan mengatakan, “Bagaimana kalau suamiku merasa selalu benar?”. Kemudia ada yang menjawab dengan, aku tinggal minggat aja deh (tepok
jidat), dan jawaban-jawaban nyeleneh lainnya. Jangan dong mak-mak.
Menjadi tugas istri untuk mengingatkan suami agar
kembali ke jalan Allah dan tidak berlaku zalim kepada keluarganya. Tak lupa
juga untuk memanjatkan doa kepada Sang Maha Mengabulkan agar dibukakan hati
suami kita yang telah diliputi godaan setan. Yang terakhir bersabarlah atas suamimu
yang masih berlaku zalim.
Ya, tidak sulit bagi setan untuk menghancurkan suatu
biduk rumah tangga manusia. Setan akan masuk kedalam celah bahkan sekecil
apapun. Godaan setan inilah yang membuat suami di saat-saat awal pernikahan
penuh cinta berubah menjadi penuh amarah, terjadinya KDRT, atau yang terparah
suami meninggalkan syariat agama.
Adalah curahan hati seseorang, sebut saja Gifta,
yang menceritakan keruhnya suasana rumah tangganya. Sudah bertahun-tahun biduk rumah
tangganya laksana neraka dunia. Suami yang tidak lagi memperhatikan istrinya, minim
memedulikan anak, tidak memberi nafkah lahir batin, KDRT secara verbal, dan
jarang melaksanakan perintah agama. Dan yang membuatku semakin pilu, Gifta jauh
dari sanak saudaranya. Dia hanya memiliki suami yang seharusnya melindungi dia dan
anak-anaknya di rumah itu.
Namun apakah Gifta menyerah dengan keadaan rumah
tangga yang karut marut? Tidak, dia wanita yang kuat. Walau terkadang beban
berat itu ingin membuatnya menyerah, tetapi kembali dia teringat untuk terus
bersabar. Dia tidak ingin dikalahkan oleh setan. Suatu kali dia bercerita, “Rasanya
sudah ga kuat, tetapi kalau aku bercerai, setan akan bahagia. Si setan akan
mendapatkan mahkota dari pemimpinnya kalau kami bercerai.” Maa syaa allah,
semoga Allah membangunkan rumah untukmu di surga kelak, layaknya Allah
membangunkan rumah di surga untuk Asiyah istri Firaun. Dan bagi istri yang
dizalimi suami di dunia, kelak dia akan menjadi bidadari surga dan akan
disandingkan dengannya lelaki yang salih. Sabar memang sepahit empedu, namun
yakinlah buahnya semanis madu.
Apakah yang akan mak-mak lakukan jika dihadapkan dengan
keadaan yang seperti Gifta hadapi? Menyerah dengan jalan bercerai atau tetap
bersabar menghadapinya? Entahlah, kalau aku mungkin belum sekuat Gifta. Jika suami
zalim kepada istrinya, bacalah istighfar, berusaha menutup celah agar suami
tidak bersikap kasar, dan tetaplah mengalah dengan sering mengucap kata maaf. Selama
suami tidak menjerumuskan sang istri untuk meninggalkan syariat islam, tetaplah
berbakti kepadanya. Balaslah kezaliman suami dengan kebaikan. Beratkah mak-mak?
Dijawab dalam hati saja ya.
Jadi para istri, buatlah bidadari-bidadari di surga
cemburu kepadamu. Bersyukurlah jika di dunia kita telah berjodoh dengan suami
yang salih. Cukuplah dengan mentaati dan berbakti kepada suamimu, maka engkau
akan mendapatkan ridanya. Tiada kata-kata manis yang romantis dibandingkan
dengan kata-kata, “Wahai ummi, jika kelak abi meninggal terlebih dahulu, jangan
menikah lagi ya. Karena aku ingin kita kelak tetap berdampingan di surganya
Allah”. Wallahualam.
Meyta kayak nama temenku mba. Jangan2 temen yang tertukar? Duh ya Allah kenapa komenku ga penting banget yak🤣🤣🤣
BalasHapusMuahahhaa...mungkin sebenernya mereka putri kembar, yang terpisahkan, halaaahhh
HapusMasyaAllah,kuat sekali mba Gifta ini... sedih banget sih kisahnya... ðŸ˜
BalasHapusBanget mba, sedih kalo denger curhatanny, rasane kudu tak bawa ke pak ustaz aja suaminya, *loh kok aq yg bawa
HapusMakasih pengingatnya mbak..
BalasHapussama sama mba :)
HapusKisah Gifta yang kuat dan tegar.
BalasHapusHu um mba, wanita kuat yang sebener2nya dia ini
HapusBaca ini sambil mrebes mili hiks
BalasHapusMaa syaa allah 🌹🌹
HapusTerima kasih pengingatnya mbak
BalasHapusAlhamdulillah, waiyyaki mba
HapusSabarrtt yang belum nemu eh
BalasHapusWakwakwak...in syaa allah disegerakan mba Re
HapusMashaallah...bisa dijabarkan dengan panjang lebar oleh seorang Nita...Semoga Allah memberkahi kita rumah tangga yang adem ayem rukun hingga maut memisahkan..hingga bidadari pun cemburu pada kita...sampe skrg yg aku mah mikir..entah apa yg merasukiku sampe ngirim WA tentang itu ke kamu ya... Wallahu alam..pasti Allah yang menggerakkan aku
BalasHapusItulah yang namanya jodoh meyt, jodoh bkn melulu soal suami meyt, pertemanan qt jg suatu jodoh yg sdh diatur oleh Allah azza wa jalla
Hapus