Ke Baitullah bukan
Monopoli orang yang berharta. Kesempatan itu terbuka bagi siapa saja. Tulisan tersebut
terpampang di cover buku yang berjudul “HAJI GRATIS (SEMUA BISA KE BAITULLAH)”.
Umat muslim mana sih yang tidak ingin menunaikan rukun Islam yang kelima ini. Ya,
kita semua pasti sangat ingin dan merindukan untuk dapat melaksanakan ibadah
haji atau setidaknya menjalankan ibadah umrah terlebih dahulu.
Namun pada
kenyataannya, banyak faktor yang menghalangi kita untuk bisa mendatangi rumah
Allah yang sangat megah di Mekah dan Madinah tersebut. Salah satunya adalah
faktor biaya. Sudah menjadi rahasia umum jika untuk bisa ke sana dibutuhkan
biaya yang tidak sedikit. Banyak banner
iklan berseliweran baik di pinggir jalan maupun di pagar-pagar rumah yang
berisi ajakan menuju Baitullah. Tak sedikit pula yang menunjukkan nominal harga
yang harus dibayarkan, yang kisaran harganya antara 19 juta hingga 30 juta per
kepala.
Seperti beberapa
hari yang lalu, salah seorang teman baikku yang memiliki travel haji dan umrah tetiba mengirim pesan whatsapp untuk menawarkan umrah dengan
biaya 30 juta. Itu sudah harga teman (katanya, hihihi). Biaya tersebut untuk
melaksanakan umrah selama 13 hari dan menginap di hotel bintang lima. Bintang lima
gaes. Wow! Sangat menggiurkan sekali, tapi sayang dengan halus kutolak
tawarannya, karena...(rahasia, hihihi).
Mungkin angka 30
juta rupiah bagi sebagian orang bukanlah angka yang besar. Namun, bagi kaum
duafa, fakir miskin, atau orang yang berpenghasilan pas-pasan angka tersebut terbilang
fantastis. Jangankan 30 juta rupiah, bisa memegang uang 10-50 ribu rupiah per
hari saja rasa syukur mereka amat sangat luar biasa. Bagaimana mungkin mereka
dapat menunaikan umrah apalagi haji jika uang yang berada di kantong mereka sangat
minim.
Dan di sinilah
mengapa buku ini terbit. Buku Haji Gratis ini mengklaim bahwa banyak jalan
menuju Baitullah. Umrah dan haji tidak lagi melulu diperuntukkan bagi mereka
yang bergaji tinggi atau berstatus kaya. Kaum duafa, fakir miskin, atau orang
yang berpenghasilan pas-pasan ternyata juga bisa memenuhi panggilan Allah untuk
menuju rumahNya.
Di dalam buku karya
M. Anwar Sani ini, terhimpun cerita-cerita inspiratif tentang bagaimana
orang-orang yang hanya dapat bermimpi ke rumah Allah bisa terwujud mimpinya. Bagaimana
bisa? Yang pertama adalah karena kekuatan doa. Jangan sekali-sekali meremehkan
kekuatan doa. Doa yang kita langitkan bisa saja sewaktu-waktu diijabah oleh
Sang Maha Mengabulkan. Seperti yang
dituliskan oleh Ustaz Yusuf Mansur di bab pembuka buku ini bahwa Allah mengarahkan
manusia agar selalu berdoa dan memohon hanya kepadaNya, serta mengingatNya
setiap saat, dalam kondisi apapun. Seperti sabda Rasulullah saw yang berbunyi, “Berdoalah kepada Allah disertai dengan keyakinan
bahwa Allah akan memperkenankan. Ketahuilah bahwa Allah tidak menerima doa dari
kalbu yang lalai dan lengah.” (HR Abu Dawud dan At Tirmidzi melalui
Salman). Ketahuilah kawan, Allah akan merasa malu jika tidak mengabulkan doa
seorang hamba yang telah bermunajat kepadaNya.
Adalah kisah
Dasril, seorang tukang kopi yang hidupnya serba kekurangan, awalnya bermimpi berangkat
ke Tanah Suci. Namun siapa sangka, Allah membukakan jalan untuk Dasril agar
bisa ke sana. Rupanya Allah mengirimkan mitra bisnis, seorang saudagar kopi,
yang meminta Dasril agar dijualkan kopinya. Ternyata dia memperoleh laba
berlimpah hingga cukup baginya pergi haji. Tidak ada satupun yang mustahil bagi
Allah, jika Sang Maha Perkasa sudah mengatakan kun fayakun, min haitsu laa
yahtasib.
Yang kedua adalah,
perbanyak sedekah. Seperti yang dikisahkan dalam buku ini. Ada seorang tua
renta, Mbah Kemi namanya, yang telah ditinggal pergi sang istri selamanya. Dia hidup
sebatang kara karena anak terkasih merantau ke luar pulau. Namun tak ada
sedikitpun kekhawatiran perihal hidupnya. Hingga dia diberi kabar untuk dapat
menunaikan umrahke Tanah Suci. Pria renta yang sehari-hari untuk makan saja
masih bergantung dari uluran tangan tetangganya bisa berumrah. Itu semua karena
keikhlasannya menyedekahkan kambing untuk kurban yang dia lakukan. Di saat
hidup Mbah Kemi serba kekurangan, dia masih mampu berkurban kambing. Alhasil Allah
ganti kurbannya dengan umrah. Ma syaa Allah.
Jadi anggapan
bahwa pergi haji bagi orang kaya sepertinya sudah tidak berlaku lagi. Ditulis dalam
buku yang aku dapatkan secara gratis dari YDSF ini bahwa, tidak jaminan orang
miskin pasti tidak bisa berangkat haji, dan tidak jaminan juga orang kaya pasti
bisa berangkat haji. Banyak kisah-kisah lain yang membuat hatiku trenyuh dengan
bentuk ketawakalan dan ketawadukan orang-orang yang dikisahkan di buku ini. Tak
sedikit yang hanya berbekal doa dengan khusyuk dan bersedekah dengan ikhlas, mereka
diberi kemudahan untuk menuju Haramain.
Setelah menuntaskan
membaca buku ini, ada pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik benakku. Sudah khusyukkah
kita dalam bermunajat kepada Allah? Sudahkah kita mengeluarkan sebagian harta untuk
diberikan kepada yang berhak menerimanya? Seberapa sering kita memohon dan
memanjatkan doa kepada Allah? Mampukah kita ikhlas bersedekah di kala rezeki kita
sedang seret?
Tak salah kiranya jika kawan-kawan membaca buku ini sebagai penggugah agar lebih bersemangat untuk melaksanakan umrah atau haji. Allah saja
memampukan dan memudahkan mereka yang kurang mampu untuk datang ke Haramain. Semuanya kembali lagi ke diri kita masing-masing. Kalau niat
sudah terpatri, doa telah dilangitkan, sedekah sudah dimaksimalkan, maka tidak
ada alasan bagi Allah untuk tidak memberi kemudahan jalan bagi hambanya menuju
Baitullah. Wallahualam.
Identitas Buku
Judul :
Haji Gratis
Penulis : M. Anwar Sani
Penerbit : Sygma Creative Media Corp.
Tahun : 2013
Tebal : 108 halaman
Tebal : 108 halaman
ISBN : 978-979-055-486-3
#reading_challenge_odop
#rco_odop6
#tugas_rco_pekan1
#ulasan_buku
#review_buku
keren ... dari judulnya aja udah bikin ngiler ....
BalasHapusSemoha segera berangkat haji atau umrah ya mas lutfi 😊
HapusAku pun jadi bersemangat..
BalasHapusAlhamdulillah..semoga diseerakan menuju Baitullah ya mba Yoha
HapusMasya Allah, jadi penasaran pengen baca buku ini. Termotivasi untuk bisa ke Baitullah 😍🤗
BalasHapusAmiinnn, in syaa allah diijabah bisa ke Baitullah ya mba Cheska
HapusMantap kakak
BalasHapus#semangat
Matur nuwun pak Eko...tetap semangat juga bwt jenengan 🙏
HapusAku mauuu. Kapan aku kesana? Huhu
BalasHapusRate berapa nih mba kira kira? 1-5?
Hayuk bareng hihihi...taun depan yak
HapusRate 4 deh, sejam dilahap juga habis kok
Isinya inspiratif ngets soalnya 😊😊
Aku kok blm pengen haji ya?? Kenapa ini?? Hiks . Hiks.
BalasHapusHehe, gapapa mba, suatu saat nnti in syaa allah akan diberikan kemudahan untuk berhaji/umrah 😊
HapusKeren kak, tulisan juga bukunya hehe
BalasHapusberdoa dan sedekah ya
BalasHapusdua kata sederhana tapi maknanya sangat luar biasa.
Masyaa Allah, harus masuk daftar must-read-books sepertinya ini, hehehe. Terima kasih atas ulasannya, Mba. Semoga segera Allah Undang ke Baitullah, sekeluarga. aamiin
BalasHapusMaa syaa allah, terimakasih sekali buat danya mba, doa yang sama tercurah buat mba Annur yaa
HapusBuku motivasi like it
BalasHapusYasss...betuulll
Hapus