Hari Jumat yang lalu, tepatnya
tanggal 15 November 2019, aku dan teman-teman menghadiri kajian khusus
muslimah. Kajian rutin yang bertempat di aula Gajah Mada Swalayan kali ini
membahas tentang dosa-dosa besar apa saja yang mempercepat azab Allah kepada
hambanya. Jadi, azab-azab ini tidak diberikan kepada hambanya kelak di akhirat,
tetapi diturunkan langsung ketika di dunia.
Ibu-ibu yang haus akan siraman ilmu agama mulai memadati aula sejak pukul 08.00
. Ya, sebagian besar pesertanya adalah emak-emak bergamis. Karena sebagai
emak-emak milenial, kita dituntut agar menguasai ilmu agama untuk membekali
anak-anak kami. Dengan harapan agar anak-anak kami kelak menjadi generasi
milenial yang berakidah dan berakhlak yang baik. Pukul 08.15 acara kajian yang dipimpin
oleh Ustaz Subhan sebagai pemateri pun dimulai.
Sebagai pembuka kajian, Ustaz Subhan
memaparkan bahwa setiap dosa-dosa ataupun kedurhakaan kita kepada Allah azza wa
jalla pasti akan mendatangkan azab. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah dalam
QS Asy Syura ayat 30 yang artinya:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu)”.
Dari kajian yang diberikan oleh beliau, terkuaklah dosa-dosa besar yang mempercepat azab Allah kepada hambanya. Berikut adalah dosa-dosa besar tersebut.
1. Syirik kepada Allah
Sebagai seorang muslim, kita pasti
tau bahwa syirik kepada Allah adalah dosa yang sangat besar. Syirik kepada
Allah adalah tindakan menyekutukan atau menyembah sesuatu selain kepada Allah Sang
Maha Pencipta. Tidak sedikit surat-surat di dalam Al Quran yang menerangka
tentang bagaimana Allah mengazab suatu kaum karena menyekutukanNya.
Sebut saja kaum Nabi Nuh yang dibinasakan
dengan cara ditenggelamkan dalam suatu banjir besar. Seperti yang tertuang
dalam Al Quran QS Nuh ayat 25 yang artinya, “Disebabkan
kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka,
maka mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Allah”.
Oleh Allah mereka akhirnya ditimpakan
banjir besar, karena kaum Nabi Nuh telah menyembah berhala-berhala yang diberi
nama Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq dan Nasr.
2. Pilih-pilih dalam mengimani syariat Allah
Sebagai muslim yang baik, tidak
dibenarkan jika kita memilih-milih syariat Allah. Misalnya dengan mengambil syariat
Allah yang menguntungkan bagi dirinya dan menolak sebagiannya karena dirasa
terlalu memberatkan. Janganlah pula kita mencaci syariat yang telah ditetapkan
oleh Allah.
Seperti yang telah difirmankan Allah
di Al Quran surat An Nisa ayat 150 yang artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-rasul-Nya,
dan bermaksud membeda-bedakan antara (keimanan kepada) Allah dan
rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, "Kami beriman kepada sebagian dan kami
mengingkari sebagian (yang lain)," serta bermaksud mengambil jalan tengah
(iman atau kafir)”.
3. Menyelisihi sunah Rasulullah
Selain dilarang memilih-milih syariat
allah, umat muslim juga dilarang untuk menyelisihi sunah Rasulullah, kita harus
taat dan tunduk patuh padanya. Apabila kita menyelisihinya, sama saja kita
telah menyelisihi perintah Allah.
Ada dua pedoman yang wajib dipegang
teguh oleh kaum muslimin yaitu Al Quran dan sunah Rasul. Seperti sabda
Rasulullah yang artinya, “Wahai manusia,
sungguh telah aku tinggalkan di tengah-tengah kalian suatu perkara yang jika
kalian pegang teguh niscaya kalian tidak akan tersesat selamanya: Kitabullah
dan Sunnah Nabi-Nya” (HR al-Hakim, al-Baihaqi dan Malik).
4. Maraknya perbuatan zina
Karena sesungguhnya perbuatan zina
adalah perbuatan keji yang paling keji. Allah sangat membenci perbuatan zina
apalagi yang dilakukan secara terang-terangan. Seperti yang tertuang dalam Al
Quran surat Al Isra ayat 32 yang artinya, “Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang
buruk”.
Di akhir pertemuan, beliau juga berpesan kepada jamaah kajian muslimah agar tidak melewatkan membaca zikir “LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QODIR” (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatunya) di pagi hari sebanyak 100 kali. Karena barang siapa yang membacanya maka akan dihapus dosanya sebanyak 100 dan dituliskan kebaikan untuknya sebanyak 100. Dan apabila ia meninggal sebelum petang, maka surga baginya.
Ya Allah, sisa umurku masih belum memupuk pahala
BalasHapusHiks, sama mba..masi terus berusaha memperbaiki diri
HapusHiks ngeriii
BalasHapusAkupun ngeri
HapusNyinyit bahas azab di hari Senin :(
BalasHapusBiar semangat, wakakkaa
HapusWah makasih udah disharing kajiaannya. Mesti sering2 diingetin kita tuh hehe
BalasHapusin syaa allah mba, kalau ikut kajian tak sharing ke teman-teman, untuk self rimender juga soalnya
Hapusbagus sekali isi tulisannya, semangat terus berbagi kebaikan :)
BalasHapusmampir blog saya jg yah, jangan lupa follow :)
alhamdulillah, semoga bermanfaat ya mba, okaayy akan mampir mampir syantik di blog mba atiqoh
HapusMasyaa Allah. Terima kasih sharing kajiannya mbak
BalasHapusSama sama mba, semoga membawa kebaikan bagi kita semua
HapusAstaghfirullah :'((
BalasHapusHiks, merinding
Hapus