Minggu, 29 September 2019

BERAPA JUMLAH GRUP DI WHATSAPP KALIAN?


Whatsapp, menjadi aplikasi kirim pesan paling diunduh saat ini. Bagaimana tidak, teman-teman Odopers pengguna telepon pintar pasti mempunyai aplikasi ini alih-alih aplikasi kirim pesan lainnya. Lebih dari 1,5 milyar penduduk dunia adalah pengguna aktif aplikasi ini. Dan aku, salah satu dari 1,5 milyar orang itu.

Tulisanku kemudian tidak untuk membahas lebih detail tentang aplikasi Whatsapp. Karena sudah banyak tulisan yang mengangkat keunggulan dari aplikasi ini. Seperti aplikasi kirim pesan lainnya, di Whatsapp kita juga bisa membentuk sebuah grup obrolan.  Pertanyaannya adalah, berapa banyak grup yang teman-teman Odopers ikuti di aplikasi Whatsapp? Jawabannya pasti lebih dari satu.

Ternyata setelah mengecek, aku mengikuti 20 grup obrolan. Grup keluarga 2, grup teman kuliah 2, grup arisan 2, grup kantor 2, grup sekolah anak 2, grup mantan sekolah anak 1, grup kajian 4, grup teman SMA 1, grup teman SMP 1, dan yang teranyar adalah grup kelas menulis ODOP 3. Wakwakwak. Lumayan banyak ternyata. Teman-teman Odopers bahkan mungkin mempunyai grup obrolan lebih banyak.

Terlepas dari berapa jumlah grup chat yang kita ikuti, banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dengan menggunakan fitur ini. Salah satunya menyambung kembali komunikasi dengan teman-teman kita yang jaraknya sudah puluhan bahkan ribuan kilometer. Uniknya grup obrolan di whatsappku tidak pernah sepi, selalu saja ada topik bahasan yang seru dan mengasyikkan. Membahas mulai dari hal yang sepele (baca: tidak penting πŸ˜‚), guyonan receh, pembahasan kajian, info makanan yang lagi hits, rencana arisan, parenting, gosip terpanas (grup ibu-ibu biasanya, πŸ˜‚), promosi barang dagangan, bahkan gonjang-ganjing politik tak lepas dari pembahasan di grup. 

Kemudahan lain dengan mengikuti grup obrolan adalah kita bisa saling bertukar kabar dan tentunya cepat menerima info ter-up  to date. Dan tidak ada yang dapat mengalahkan ramainya grup ibu-ibu (dari ibu-ibu grup manapun) kalau sudah ngobrol di sini. Hingga lupa waktu biasanya, kegiatan memasak yang seharusnya bisa selesai setengah jam bisa molor sampai dua jam karena terlalu seru menikuti obrolan grup. Lol. Bayangkan saja, kita bahkan bisa membahas isu  politik dari perspektif emak-emak. Dijamin seru. Rengekan anak atau teguran suami biasanya yang dapat memutus tali silaturahim online tersebut. Hehehe.

Yang mengasyikkan adalah keluarga baruku di grup kelas menulis ODOP. Mereka juga tak kalah seru. Ada saja ilmu baru yang dibagikan untuk menambah pengetahuan tentang dunia literasiku yang masih seujung kuku ini. Bagaimana keseruannya. Harap bersabar karena akan aku bagikan di tulisanku selanjutnya.

6 komentar:

  1. Aku otw ngitung doong setelah baca judulnya. Baca isinya malah waw, mba Prajna ngitung beneran mana yg grup SMA mana yang grup TK. eh wkwkwkw.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Muahahaha...saking banyaknya grup, tiap detik grup odop bunyi terus πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
  2. AlamaaakkπŸ˜‚πŸ˜‚ banyak amat, aku grup ya cuma ODOP aja sama KPKers TaiwanπŸ˜†

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakwakwak..lah semacam hobi, hobi ikut grup wa πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
  3. auto ngitung deh jadinya. Punyaku jg banyak bgt, tp hanya bbrp yg bs ikut aktif d grup, yg lain jd SR

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama mba Nai, di beberapa grup hanya sebagai pembaca setia aja, hihihi

      Hapus