Whatsapp, menjadi aplikasi kirim pesan paling diunduh saat ini. Bagaimana
tidak, teman-teman Odopers pengguna telepon pintar pasti mempunyai aplikasi ini
alih-alih aplikasi kirim pesan lainnya. Lebih dari 1,5 milyar penduduk dunia
adalah pengguna aktif aplikasi ini. Dan aku, salah satu dari 1,5 milyar orang
itu.
Tulisanku kemudian tidak untuk
membahas lebih detail tentang aplikasi Whatsapp. Karena sudah banyak tulisan
yang mengangkat keunggulan dari aplikasi ini. Seperti aplikasi kirim pesan
lainnya, di Whatsapp kita juga bisa
membentuk sebuah grup obrolan. Pertanyaannya
adalah, berapa banyak grup yang teman-teman Odopers ikuti di aplikasi Whatsapp? Jawabannya pasti lebih dari
satu.
Ternyata setelah mengecek, aku
mengikuti 20 grup obrolan. Grup keluarga 2, grup teman kuliah 2, grup arisan 2,
grup kantor 2, grup sekolah anak 2, grup mantan sekolah anak 1, grup kajian 4,
grup teman SMA 1, grup teman SMP 1, dan yang teranyar adalah grup kelas menulis
ODOP 3. Wakwakwak. Lumayan banyak ternyata. Teman-teman Odopers bahkan mungkin mempunyai
grup obrolan lebih banyak.
Terlepas dari berapa jumlah grup
chat yang kita ikuti, banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dengan menggunakan
fitur ini. Salah satunya menyambung kembali komunikasi dengan teman-teman kita
yang jaraknya sudah puluhan bahkan ribuan kilometer. Uniknya grup obrolan di
whatsappku tidak pernah sepi, selalu saja ada topik bahasan yang seru dan
mengasyikkan. Membahas mulai dari hal yang sepele (baca: tidak penting π),
guyonan receh, pembahasan kajian, info
makanan yang lagi hits, rencana arisan, parenting, gosip terpanas (grup ibu-ibu
biasanya, π), promosi barang dagangan, bahkan gonjang-ganjing politik tak
lepas dari pembahasan di grup.
Kemudahan lain dengan mengikuti
grup obrolan adalah kita bisa saling bertukar kabar dan tentunya cepat menerima
info ter-up to date. Dan tidak ada yang dapat mengalahkan
ramainya grup ibu-ibu (dari ibu-ibu grup manapun) kalau sudah ngobrol di sini.
Hingga lupa waktu biasanya, kegiatan memasak yang seharusnya bisa selesai
setengah jam bisa molor sampai dua jam karena terlalu seru menikuti obrolan
grup. Lol. Bayangkan saja, kita bahkan bisa membahas isu politik dari perspektif emak-emak. Dijamin
seru. Rengekan anak atau teguran suami biasanya yang dapat memutus tali
silaturahim online tersebut. Hehehe.
Yang mengasyikkan adalah keluarga
baruku di grup kelas menulis ODOP. Mereka juga tak kalah seru. Ada saja ilmu
baru yang dibagikan untuk menambah pengetahuan tentang dunia literasiku yang
masih seujung kuku ini. Bagaimana keseruannya. Harap bersabar karena akan aku
bagikan di tulisanku selanjutnya.
Aku otw ngitung doong setelah baca judulnya. Baca isinya malah waw, mba Prajna ngitung beneran mana yg grup SMA mana yang grup TK. eh wkwkwkw.
BalasHapusMuahahaha...saking banyaknya grup, tiap detik grup odop bunyi terus ππ
HapusAlamaaakkππ banyak amat, aku grup ya cuma ODOP aja sama KPKers Taiwanπ
BalasHapusWakwakwak..lah semacam hobi, hobi ikut grup wa ππ
Hapusauto ngitung deh jadinya. Punyaku jg banyak bgt, tp hanya bbrp yg bs ikut aktif d grup, yg lain jd SR
BalasHapussama mba Nai, di beberapa grup hanya sebagai pembaca setia aja, hihihi
Hapus