![]() |
Nasi jagung murah meriah |
Apa yang biasanya Odopers makan saat sarapan? Sebagian ada
yang menjawab nasi pecel, nasi goreng, roti, atau sekadar nasi putih plus telor
ceplok. Nah kalau mau yang anti mainstream, tidak ada salahnya mencoba nasi jagung sebagai menu sarapan.
Menurut hasil penelitian, jagung yang menjadi bahan utamanya
kaya akan serat, protein, dan
antioksidan. Nasi jagung juga dipercaya bagus untuk penderita diabetes. Oke,
tetapi aku di sini tidak akan membahas lebih jauh tentang kelebihan nasi jagung
untuk kesehatan manusia.
Lalu, apa kelebihan lain nasi jagung? Jawabanku adalah harganya yang murah meriah. Tidak perlu membuat dompet meringis kalau
ingin membawa pulang sebungkus nasi jagung ini, hanya butuh selembar uang lima
ribu rupiah saja. Perut kenyang, hati senang, dompet tenang. Hihihi.
Aku membelinya di lapangan kompleks perumahanku. Setiap pagi,
sekitar pukul 05.30, ibu penjual nasi jagung sudah bersiap menggelar
dagangannya. Tidak hanya nasi jagung saja yang disajikan, tetapi ada nasi kuning juga. Namun, nasi jagung yang menjadi superstarnya.
Kesiangan datang, bisa tak kebagian.
Tidak butuh waktu lama untuk mengundang pembeli setianya
datang. Terkadang pembeli harus rela menunggu sejenak selagi si ibu masih
menata lauk pauknya. Sebagai pelengkap sebungkus nasi jagung ini terdapat sayur urap-urap,
oseng buah pepaya muda, bihun goreng, bali tahu, orek tempe, sambal, tak lupa
ikan asin dan rempeyek yang dimasukkan dalam kantong plastik kecil. Hmm, isinya meriah.
Benar-benar surga dunia bagiku yang pecinta kuliner
nusantara ini. Sungguh, memakan seporsi nasi jagung membuat perutku kekenyangan. Biasanya
aku berbagi dengan suamiku, karena tak sanggup jika harus menghabiskannya
seorang diri.
Soal rasa, bisa dibilang standar, enak yang biasa saja. Namun
cukup untuk membuatku kembali lagi untuk membelinya. Pertama karena harganya
murah, kedua karena keberadaannya sangat menolongku tatkala aku tidak sempat
memasak untuk suamiku. Hihihi.
Satu hal yang membuatku kagum pada ibu dibalik layar nasi jagung
ini. Sebegitu banyak lauk pauk pendamping dalam dagangannya, pukul berapa dia harus
bangun untuk memasaknya? Ahh, biarlah itu menjadi urusan dapur sang ibu
penjual. Yang pasti, menurutku nasi jagung merupakan salah satu warisan
kuliner nusantara yang harus dilestarikan agar anak muda jaman now sampai jaman next bisa tetap mencicipi keunikan rasanya.
So, ingin mencoba mengganti menu sarapan dengan nasi jagung? Silahkan berburu di kota kalian masing-masing. Dan untuk Odopers, jangan lupa sarapan
ya, agar kuat menghadapi tantangan-tantangan berikutnya. Selamat sarapan.
Baca jam segini perutku langsung bunyi mbaaa 😢
BalasHapusBtw di Malang juga ada nih nasi jagung legend di kalangan mahasiswa harganya masih 4ribu 😁
Hlughhh malah lebih murah lagi, istimewa memang 😄😄
HapusKok warnanya kuning ya, kalau di sini putih bersih kaya nasi biasa gitu. 😁
BalasHapusMungkin jenis jagugnya beda mba, kl setauku nasi jagung warnanya kuning, putihny krn dicampur nasi putih, kalau full nasi jagung namanya nasi empok mba
Hapus