Minggu, 15 September 2019

JOGJA, JAUH DI MATA, DEKAT DI MEMORI

Salah satu sudut di jalan Malioboro Jogjakarta


Kalau ditanya apa kota favoritku, dengan mantab aku menjawab kota Jogjakarta. Sepertinya bukan hanya aku saja yang mencintai kota yang masih sangat kental dengan adat budaya Jawanya, dan suamiku termasuk dalam daftar ini. Ya, selalu ada kerinduan dalam diri kami berdua untuk mengunjungi kota ini. Suamiku memang punya keterikatan kuat dengan kota Jogja, karena dia sempat melalui kuliah S1nya di salah satu perguruan tinggi di Jogja. Bagiku kota Jogja adalah kota yang spesial.

Jogja, kota yang spesial untuk mengabadikan momen-momen indah baik bersama teman dan keluarga. Sudah beberapa kali waktu liburan kuhabiskan di Jogja. Seperti ada waktu khusus yang harus aku luangkan untuk sejenak menjenguk kota ini. Dan seperti beberapa waktu lalu, aku bersama keluarga kecilku mampir selama dua hari di kota Jogja. Ingin kutularkan ketertarikanku terhadap Jogja kepada kedua putraku, tapi karena mereka masih balita, jadi hanya bisa kuajak untuk berkeliling kota saja saat itu.

Yang membuatku selalu ingin kembali ke kota ini adalah suasananya. Suasana kotanya yang sangat bersahabat, membuat hati jadi adem ayem tentrem kalau kata orang Jawa bilang. Pernah suatu kali aku dan mas bojo berlibur kesana walau hanya dalam waktu satu hari saja. Waktu seharian kita habiskan untuk berkeliling kota menggunakan trans Jogja. Mengunjungi kerajinan perak di Kotagede, menikmati keramaian di Malioboro, menyusuri Keraton Jogjakarta yang legendaris, dan tak lupa mencicipi masakannya, gudeg Jogja. Meskipun kita membeli gudeg kaki lima tanpa label gudeg terkenal sekalipun, rasanya tetap otentik dengan ciri khas manis pada sayur gudegnya. Ahhh, begitu sedap dan nikmat ketika disantap di sana.

Destinasi wisata di Jogjakarta saat ini juga sudah berkembang pesat. Kita tidak perlu melulu pergi ke Malioboro atau ke keraton ketika berada di sana. Sebut saja, museum Ullen Sentalu. Museum dengan suasana magis yang merupakan kepanjangn dari  “Ulating blencong sejatine tataraning lumaku” menceritakan tentang sejarah asal usul  Keraton Jogja dan Keraton Solo. Akan ada tour guide yang akan menceritakan isi dari museum ini. Jadi yang suka dengan wisata sejarah wajib mengunjungi museum ini. Ada juga wiasata pantai yang tak kalah indah dengan pantai-pantai di Indonesia. Tengok saja pantai Kukup, Krakal, Barong, dijamin akan betah berlama-lama untuk selfie atau sekedar bermain air. 
Salah satu spot untuk berfoto di dalam area museum ullen sentalu

Wisata alam lainnya yang tak kalah apik adalah taman wisata Seribu Batu Songgo Langit. Rindangnya pohon pinus akan menyambut wisatawan yang mengunjunginya. Banyak spot instagramable disuguhkan di area ini. Jadi yang suka foto akan puas berswafoto di sini. Jangan lupa juga untuk mengunjungi Gumuk Pasir, wisata alam yang terletak di daerah Parangkusumo ini menyuguhkan sensasi berselancar di padang pasir atau sandboarding. Sangat menyenangkan dan aman untuk dicoba.
Gumuk Pasir
Sandboarding di Gumuk Pasir

Keseruan bersama sahabat mengunjungi taman wisata batu Songgo Langit
Sebenarnya banyak sekali hal menarik yang bisa diceritakan tentang Jogja. Namun aku ingin teman-teman merasakan sendiri sensasi berlibur di sana. Yang pasti aku selalu bersemangat jika akan pergi ke sana, walau untuk kesekian kalinya. Ini kisahku tentang kota istimewa Jogjakarta. Mana kisahmu?




2 komentar: