Senin, 09 September 2019

Donat Kampung

   
Donat kampung yang lezat



      Entah mengapa donat ini dinamakan donat kampung. Apakah karena dibuat dan dijajakan di kampung-kampung di kala itu, atau karena bahannya yang mudah sekali ditemukan di warung-warung kelontong di sekitar kita, atau karena cara pembuatannya yang masih sederhana dengan menggunakan tenaga manual.Tapi apapun alasannya, ini tidak membuat rasa donat ini kampungan. Malah menurutku, rasanya tidak kalah dengan rasa donat-donat kekinian.

Sebenarnya ada beberapa resep donat yang bisa kita pakai, tetapi aku tertarik dengan resep yang dibagikan oleh Puguh Kristanto Kitchen seorang Youtuber yang kebetulan berasal dari kota aku tinggal saat ini, Mojokerto.  Mungkin judul youtubenya yang membuatku tertarik "Rahasia Bentuk Sempurna Donat JE.KO - Resep Donat JE.KO Anti-Gagal 1X Coba Langsung Berhasil". Siapa yang tidak tertarik untuk membuat donat ala-ala mall karena judul tersebut bukan. Bahan-bahannya yang sangat simpel dan mudah sekali ditemukan di toko bahan kue juga membuatku bersemangat untuk mencobanya. Hanya berbekal terigu, vanilli bubuk, susu cair, mentega, telur, baking powder, dan ragi instan, Voila! jadilah donat kampung yang menul-menul dan empuk ini. 

Namun, ketika kali pertama aku menjajal resep ini, bukan serta merta aku langsung berhasil. Sempat terjadi kegagalan karena adonan yang aku hasilkan kurang mengembang. Donat buatanku jadi bantat. Cukup membuatku kecewa, tapi karena tergugah oleh permintaan anakku yang mengiginkan donat buatan bundanya, akhirnya semangat untuk mencoba resep ini kembali hadir. Dan kali ini berhasil. Ternyata ada tips dari sang Youtuber agar donat yang dihasilkan bisa mengembang dengan sempurna, yaitu dengan menggunakan ragi instan yang masi hidup. Karena ragi ini adalah kunci keberhasilan sang donat bisa mengembang dengan sempurna. 
 
Hasil adonan donat yang mengembang sempurna
Keseruan dalam membuat donat kampung ini selain bahagia saat adonan ini mengembang adalah saat memberikan topping si donat. Hanya karena namanya donat kampung, bukan berarti toppingnya biasa-biasa saja kan. Agar terasa enak dilidah, aku memberikan topping coklat silverkwin, keju cheddar, dan selai kacang skipi. Percayalah, rasa donat kampung akan naik kelas seperti donat mall. Tapi awas, jangan terlena karena keenakan memakan si donat, 2 buah donat cukup membuat timbangan bergeser ke kanan tanpa ampun, hihihi.

Dan tidak ada kebahagian seorang ibu selain pujian dari anaknya. Ketika hasil masakan kita diapresiasi dengan ucapan "Bunda, donatnya enak. Kakak mau lagi ya bunda". Rasa lelah dan keribetanku di dapur terbayar lunas oleh kata-kata itu. Ya, donat kampung ini adalah permintaan anak sulungku. Bukan karena aku tidak mampu membeli donat ala mall-mall, tetapi aku ingin anakku mencicipi makanan yang kubuat dengan penuh cinta kasih. Yang pada akhirnya membuatku semakin dekat dengan anak-anakku. Dan ini membuatku bersemangat untuk mencoba menu-menu makanan lainnya yang siap dieksekusi di hari-hari berikutnya. Yeaayyy!!!

(tulisan pembukaku untuk ODOP batch 7, semoga aku bisa istiqomah menulis hingga hari kelulusan tiba...aammiinn)

Link untuk yang ingin membuat donat yaa..silahkan klik : https://www.youtube.com/watch?v=VLc569iSn0M

7 komentar:

  1. waahhhh.. asiiik nihhh.
    2 bulan fix jadi buku resep spesiall. hehe
    .
    Main2 juga ke blog saya yang masih belajar di: Arsilogi.id
    see u there, thank you! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maa syaa allah, saya aminkan ya mas, semoga bisa jadi content writer khususon review makanan 😁😁

      Hapus
    2. Mas wirawan habibie seorang arsitek kah?saya jg lulusan arsitektur loh, tp ilmunya sdh melayang layang 😂😂

      Hapus
  2. Balasan
    1. Hayuuukkk bebikin mba in syaa allah anti gagal kok 😊😊

      Hapus
  3. Waah..keren..bikin donatnya bisa berhasil..aku terakhir bikin agak hangat mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang penting raginy masi hidup, dijamin berhasil...berhasil 😁

      Hapus