Tring. Terdengar bunyi notifikasi, pertanda sebuah pesan
whatsapp di smart phone baru saja kuterima. Setelah kubuka, ternyata terlampir sebuah foto
undangan dari saudaraku yang berada di Jakarta. Wah, asyik juga nih
kalau bisa menghadiri resepsi pernikahannya. Kutunjukkan undangan itu ke
suamiku dan dengan agak ragu kuutarakan niatku untuk menghadirinya. Bak gayung bersambut,
ternyata suamiku mengiyakan keinginanku. Yeay! Kami sekeluarga akan melakukan
perjalanan ke Jakarta dengan menggunakan mobil. Family road trip pertama kami berempat.
Segala
persiapan kami lakukan jauh-jauh hari sebelum melakukan road trip ini. Karena aku tau, perjalanan darat Mojokerto - Jakarta
dengan mengendarai mobil bukanlah hal yang mudah. 750an kilometer adalah jarak
yang akan kami tempuh. Sudah terbayang di otakku betapa ribetnya membawa seorang
bocah dan seorang bayi dalam road trip
ke Jakarta. Namun dengan niat baik untuk bersilaturahim, aku tepis semua
kegalauanku. Ya, ini momen yang sangat tepat, kapan lagi kami bisa sowan ke
keluarga jauh sekaligus berpetualang bersama.
Hari
keberangkatanpun tiba. Setelah memastikan segala perlengkapan perang
bepergian, dari mulai baju, makanan, minuman, obat-obatan, dompet, smart phone, charger, kartu tol,
bantal, selimut, sudah tertata manis di dalam mobil, barulah kami berangkat. Tak
lupa membaca basmalah dan memanjatkan doa naik kendaraan agar selalu diberi
kelancaran dan keselamatan oleh Allah dalam menempuh perjalanan panjang kami.
Pukul 22.00
WIB kami memulai perjalanan. Sengaja memilih berangkat di malam hari adalah
agar anak-anak dapat beristirahat dan meminimalisir kerewelan bayiku. Benarlah,
belum satu jam perjalanan, duo salihku telah terlelap. Karena membawa mobil
pribadi dan dikemudikan sendiri oleh suamiku, alhasil kami bisa leluasa untuk
berhenti sejenak untuk sekadar meregangkan otot-otot yang lelah.
Telah masuk
waktu subuh ketika kami berada di Pekalongan. Suamiku berbelok ke rest area
sekitar tol Pekalongan untuk menjalankan salat subuh. Udara subuh yang sejuk menyambut
kedatangan kami di sana. Setelah bergantian salat dengan suamiku, kami
lanjutkan lagi perjalanan ini. Jarak yang kami tempuh masih sangat panjang. Alhamdulillah
anak-anak kami tidak rewel.
Sampailah kami
di tol Brebes, cacing-cacing di perut rupanya sudah tak sabar untuk diberi
makan. Hahaha. Lagi-lagi mobil membelok di rest area tol kota penghasil telur
asin. Alangkah senangnya kami tatkala melihat rest area yang unik dan kekinian.
Bangunan bekas pabrik gula yang disulap menjadi rest area ini terletak di KM 260B Banjaratma, Brebes. Bangunannya besar dan luas layaknya pabrik, dengan atapnya yang tinggi. Ada taman yang asri di sebelah samping dalam bangunan dan di bagian dalamnya masih menyisakan sedikit ornamen pabrik gula, selebihnya telah diubah menjadi kios-kios makanan dan minuman, atm, serta toilet. Cukup menarik. Beberapa tempat bisa digunakan sebagai spot berfoto.
Bangunan bekas pabrik gula yang disulap menjadi rest area ini terletak di KM 260B Banjaratma, Brebes. Bangunannya besar dan luas layaknya pabrik, dengan atapnya yang tinggi. Ada taman yang asri di sebelah samping dalam bangunan dan di bagian dalamnya masih menyisakan sedikit ornamen pabrik gula, selebihnya telah diubah menjadi kios-kios makanan dan minuman, atm, serta toilet. Cukup menarik. Beberapa tempat bisa digunakan sebagai spot berfoto.
Oh iya, masjid di rest area ini juga sangat unik. Masjidnya dikelilingi
oleh bata ekspos yang tidak menempel pada masjid. Bisa dikatakan dindingnya
lebih berfungsi sebagai pagar. Masjidnya mengambil konsep terbuka dengan
finishing lantai yang hanya diplester saja. Tidak perlu kipas angin
atau AC untuk mendapatkan kesejukan di dalam masjid karena angin yang berhembus, cukup membuat
kita jauh dari kata kegerahan. Kolam ikan yang mengelilingi pinggir masjid juga
menambah keasrian masjid.
Dan tak lupa kami mengisi perut dengan bekal yang telah
dipersiapkan dari rumah. Setelah kenyang kami kembali ke mobil dan siap
melanjutkan perjalanan panjang kami yang masih kurang separuhnya. Ke mana lagi
kami akan membelokkan mobil untuk beristirahat? Akan aku tulis cerita family
road trip kami di bagian
selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar