Selasa, 15 Oktober 2019

FENOMENA BUNUH DIRI ARTIS ARTIS KOREA


Sumber : Pinterest
Beberapa waktu terakhir kita pasti sering mendengar kabar duka yang datang dari dunia hiburan Korea Selatan. Tak sedikit pesohor Korea Selatan dari kalangan pemain drama Korea maupun penyanyi yang ditemukan tak bernyawa karena bunuh diri. Yang paling anyar adalah berita kematian idol cantik ex member girl group f(x), Sulli. Dara belia yang masih berusia 25 tahun ini  diduga melakukan bunuh diri di rumahnya.

Sangat disayangkan memang, karena mengingat usia Sulli yang masih sangat muda. Diduga Sulli mengalami depresi berat sejak beberapa waktu lalu dan diperparah  dengan banyaknya ujaran kebencian  yang dilontarkan oleh warganet kepadanya. Miris sekali, siapa yang menyana jika kata-kata jahat yang terlontar dari jari jemari para hater sedikit banyak ikut andil membuat dia terpuruk.

Melihat kasus-kasus bunuh diri yang menimpa para artis dari Korea ini memang tak jauh-jauh dari masalah depresi. Tak jarang para idol di Korea dituntut tampil paripurna tanpa cela di hadapan para fans. Yang terkadang luput dari mata para fans adalah idol mereka juga seorang manusia biasa yang mungkin sedang menghadapi suatu masalah, entah masalah kecil ataupun besar.

Depresi sendiri merupakan suatu kondisi medis berupa perasaan sedih yang berdampak negatif terhadap pikiran, tindakan, perasaan, dan kesehatan mental seseorang (sumber : Wikipedia). Depresi yang dialami oleh para artis ini didapat karena mereka menghadapi masalah-masalah  berat sehingga mengganggu kesehatan mental mereka. Pemicunya bisa dikarenakan tekanan pekerjaan yang tinggi, terkena sindrom popularitas, tersandung suatu skandal atau pelecehan, atau ujaran kebencian dari para warganet.

Dari kasus-kasus ini kita dapat mengambil suatu pelajaran bahwasannya semua manusia yang masih bernyawa pasti akan menghadapi masalah. Namun bunuh diri bukanlah jalan keluar bagi manusia agar terlepas dari semua problem yang dia hadapi. Di sinilah kita memerlukan suatu pegangan hidup. Agama, kita perlu agama sebagai pegangan hidup. Dengan beragama, kita akan menemukan Allah Yang Maha Menundukkan / Menaklukkan semua masalah kita. Allah memberikan kita masalah tak lain dan tak bukan adalah untuk menguji seberapa besar tingkat kesabaran kita, seberapa besar rasa syukur kita kepadaNya.

Allah menguji kita itu semata-mata karena Allah menyayangi kita, agar kita selalu mengingat dan meminta hanya kepadaNya. Allah bahkan melarang manusia untuk menyakiti dirinya sendiri, karena tubuh kita adalah anugerah dari Allah. Sepatutnya kita menjaga tubuh kita, dan akan tiba saatnya ruh kita terlepas dari badan kita. Dan tugas Allah untuk mencabut nyawa seorang hambanya.

Adapun larangan membunuh diri kita sendiri tertuang di Al Quran dalam surat An Nisa ayat 29. “Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu". Dan ingatlah siksa pedih yang akan Allah timpakan kepada manusia yang melakukan  bunuh diri, karena mereka akan disiksa dengan apa yang mereka gunakan untuk membunuh diri mereka sendiri. Seperti kata Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan pisau, maka pisau itu akan dia bawa ke neraka jahanam. Dia akan tusuk-tusuk dirinya terus".

Maka dari itu, marilah kita kembalikan semua masalah-masalah yang menimpa kita hanya kepada Allah. Berwudhulah, bersalatlah, dan berdoalah, yakinlah Allah akan menyelesaikan segala problem hidup  kita. Allah akan selalu ada bersama hamba-hambanya yang bertawakal dan beriman kepada Allah.


Catatan:
Beberapa tulisan diambil dari kajian ustadz Syafiq Riza Basalamah.

2 komentar:

  1. selalu meningkatkan keimanan.
    terimakasih tulisannya mba. menjadi pengingat diri

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, selalu ingat Allah dimanapun kita berada
      sama sama mba Lusi :)

      Hapus